ASPIRASIKU - Istilah “wawasan nusantara” sering terdengar dalam pelajaran kewarganegaraan atau pendidikan Pancasila.
Namun tahukah kamu bahwa istilah wawasan nusantara ternyata memiliki makna mendalam jika ditinjau dari segi kebahasaan?
Tidak hanya sebagai doktrin geopolitik atau konsep pertahanan nasional, wawasan nusantara juga menyimpan filosofi kebahasaan yang mencerminkan karakter, identitas, dan kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Baca Juga: Ini 6 Beasiswa untuk Santri Darul Ihsan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Dari akar katanya, wawasan berasal dari kata "wawas" yang berarti pandangan atau cara melihat, sementara nusantara merupakan istilah kuno yang merujuk pada wilayah kepulauan Indonesia.
Namun jika dikaji lebih lanjut, makna tersebut jauh lebih luas. Dalam segi kebahasaan, wawasan nusantara menjadi simbol kesadaran berbahasa yang menyatukan ratusan suku, dialek, dan ekspresi budaya dalam satu identitas kebangsaan.
Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang makna wawasan nusantara dari segi kebahasaan, dengan pendekatan linguistik, filosofis, dan sosiokultural. Simak dan temukan bagaimana bahasa menjadi jembatan emas dalam menjaga keutuhan NKRI!
Baca Juga: PPG Bukan Alat Seleksi, Kemenag Tegaskan Pentingnya Pemetaan Kompetensi Guru
1. Asal Usul Istilah Wawasan Nusantara dari Segi Linguistik
Secara etimologis, istilah "wawasan" berasal dari bahasa Jawa "wawas" yang berarti melihat, memandang, atau cara pandang.
Kata ini lalu mendapat akhiran “-an” menjadi "wawasan", yang berarti hasil dari cara memandang atau suatu pandangan menyeluruh.
Sedangkan “nusantara” berasal dari bahasa Sansekerta: nusa berarti pulau dan antara berarti antara atau penghubung.
Baca Juga: Berikut Ini Persyaratan yang Harus Dipenuhi Agar PLU Jual RTD Muncul di Komputer Kasir, Kecuali...
Gabungan kata wawasan nusantara ini bukan hanya menunjuk pada wilayah geografis kepulauan Indonesia
Tetapi juga mencerminkan konsep kebangsaan yang menghubungkan ribuan pulau, suku, dan budaya dalam satu kesatuan.