Tips Jitu Dosen UNAIR Lolos Beasiswa S3 di Australia, Rahasia Menulis Esai Pun Diungkap

photo author
- Selasa, 20 Mei 2025 | 11:00 WIB
Shintia Yunita Arini S KM M KKK di University of Queensland, Australia (unair.ac.id)
Shintia Yunita Arini S KM M KKK di University of Queensland, Australia (unair.ac.id)

CV yang Lengkap dan Menonjolkan Prestasi

Selain esai, CV juga menjadi bagian krusial dalam proses seleksi.

Shintia menyarankan agar pengalaman kerja, riset, kegiatan sukarela, serta penghargaan ditulis secara lengkap dan tidak ragu untuk “memperlihatkan” pencapaian yang dimiliki.

“Tentunya kalau CV untuk daftar beasiswa, kita flexing in a good way,” tegasnya.

Tidak kalah penting, ia juga mengingatkan untuk memperbaiki dan memperbarui profil LinkedIn.

Baca Juga: Intimidasi Proyek Rp5 Triliun, Tiga Pimpinan Kadin Cilegon Ditetapkan Tersangka oleh Polda Banten, Peran Ketiganya Diungkap!

Karena dalam proses seleksi, pemberi beasiswa sering melakukan cross-check terhadap CV dengan profil LinkedIn pendaftar.

Persiapan Wawancara: Jujur dan Terbuka

Saat sesi wawancara, Shintia menekankan bahwa pertanyaan biasanya merujuk pada esai dan CV yang telah dibuat.

Oleh karena itu, kejujuran dan konsistensi sangat penting agar tidak muncul kontradiksi yang bisa merugikan pelamar.

Khususnya dalam wawancara beasiswa ke luar negeri, sikap inklusif dan kemampuan menerima perbedaan budaya menjadi nilai tambah.

Baca Juga: Makin Hemat! Begini Cara Isi Saldo ShopeePay Lewat DANA Tanpa Biaya Admin

“Mereka akan tahu kita orang yang adaptif atau tidak, terlihat dari cara kita menjawab pertanyaan. Jadi, mulai dari sekarang harus terbiasa dengan perbedaan,” jelasnya.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Sumber: unair.ac.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X