ASPIRASIKU — Bagi Pilemon Barimbing, perjalanan meraih Beasiswa Bakti BCA 2025 bukan sekadar soal keberuntungan, melainkan tentang tekad, kerja keras, dan pengelolaan waktu yang cermat.
Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR) angkatan 2023 ini berbagi kisah dan tips berharga bagi siapa pun yang bermimpi mendapatkan beasiswa bergengsi.
“Saya sangat bersyukur, bahagia, dan tidak menyangka bisa lolos. Apalagi setelah tahu bahwa jumlah pendaftar mencapai ribuan orang, sementara yang diterima hanya 700 orang, dan dari UNAIR hanya 40 orang,” ungkap Pilemon, mengenang momen pengumuman penerimaan.
Sejak awal, motivasinya sederhana namun mulia: meringankan beban orang tua. Walaupun orang tuanya masih mampu membiayai kuliahnya, Pilemon merasa perlu berkontribusi mandiri terhadap biaya pendidikannya.
“Ada keinginan dalam diri saya untuk membantu, supaya biaya kuliah bisa terbantu lewat beasiswa,” tuturnya dilansir dari laman unair.ac.id.
Aktif Mengembangkan Diri
Mengikuti Beasiswa Bakti BCA bukan hanya soal menerima bantuan dana. Pilemon aktif dalam berbagai program pengembangan diri, salah satunya Transformational Program yang diadakan pada Maret 2025.
Program ini dirancang untuk membentuk keterampilan kepemimpinan dan meningkatkan pemahaman tentang pemberdayaan masyarakat.
“Transformational Program membantu kami memahami diri, berinteraksi dengan orang lain, dan mempersiapkan diri untuk program Community Empowerment,” jelasnya antusias.
Meskipun sibuk dengan program beasiswa, Pilemon berhasil menjaga keseimbangan antara akademik, organisasi, dan kegiatan lainnya. Rahasianya? Manajemen waktu yang disiplin.
Baca Juga: Ternyata, Kopi Memiliki Sejarah yang Luar Biasa! Inilah 10 Fakta Unik yang Perlu Kamu Tahu!
“Semua kegiatan bisa saya jalankan bersama-sama karena terbiasa mengatur waktu. Tidak ada kendala berarti,” ujarnya mantap.