Semua itu menjadi bagian dari bekal hidupnya kelak di tanah kelahirannya.
Baca Juga: 30 Soal OSN IPS SD Tingkat Kabupaten dan Jawaban
Apa yang dirasakan Kotri sesungguhnya adalah cerminan dari visi UIN Mahmud Yunus Batusangkar itu sendiri.
Dalam pidatonya, Rektor UIN, Prof. Dr. Delmus Puneri Salim, menyampaikan bahwa kampus ini terus berkomitmen menjadi rumah bagi mahasiswa internasional.
"Kita tidak hanya mendidik, tapi juga merangkul. Mahasiswa asing seperti Math Kotri adalah duta keberagaman dan simbol kemajuan kampus kita menuju World Class University," ujar sang rektor dengan penuh semangat.
Perjalanan Kotri mengingatkan kita bahwa menuntut ilmu tidak mengenal batas geografis, suku bangsa, atau perbedaan budaya.
Baca Juga: 15 Soal Pengadministrasi Perkantoran PPPK 2025 Beserta Jawaban dan Pembahasan
Ia membuktikan bahwa ilmu adalah jembatan peradaban, menghubungkan hati, mempersatukan budaya, dan membangun peradaban dunia yang lebih baik.
Dalam setiap langkahnya di kampus, dalam setiap huruf yang ia baca dan tulis, ia telah menjadi bagian dari peradaban global yang lebih inklusif.
Belajar jauh dari tanah kelahiran tentu bukan tanpa tantangan. Rindu akan keluarga, perbedaan bahasa, budaya yang asing, bahkan cuaca yang berbeda, adalah ujian yang harus Kotri lewati.
Namun, semua itu tidak pernah menyurutkan semangatnya. Ia justru menjadikan setiap tantangan itu sebagai cambuk untuk terus maju, membuktikan bahwa perjuangan menuntut ilmu adalah bentuk tertinggi dari cinta kepada masa depan.
Baca Juga: 20 Soal Kompetensi Teknis PPPK Guru Terampil 2025, Disertai dengan Jawaban dan Pembahasan
Wisuda itu menjadi momen yang begitu emosional baginya. Saat toga dikenakan di kepalanya dan nama Math Kotri dipanggil, bukan hanya sekadar simbol kelulusan yang ia rasakan.
Itu adalah puncak dari seluruh perjalanan panjang yang penuh keringat, doa, dan pengorbanan. Setiap langkah menuju panggung wisuda adalah langkah penuh syukur dan harapan baru untuk masa depan.
Kisah Math Kotri menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda. Bahwa di tengah keterbatasan dan perbedaan, semangat menuntut ilmu harus tetap membara.