Hasil Penelitian Ungkap Tantangan Kebijakan dan Penyelundupan Benih Lobster di Indonesia

photo author
- Senin, 28 April 2025 | 10:00 WIB
Hasil Penelitian Benih Lobster (Orazio Foti dari Pixabay)
Hasil Penelitian Benih Lobster (Orazio Foti dari Pixabay)

ASPIRASIKUIndonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi luar biasa dalam sektor perikanan, terutama dalam budidaya lobster.

Salah satu tahapan hidup lobster yang sangat bernilai adalah puerulus, yaitu benih lobster yang baru bermetamorfosis dari larva.

Namun, potensi besar ini menghadapi tantangan serius yang mengancam keberlanjutan budidaya lobster di Indonesia.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kelestarian spesies ini adalah perubahan iklim, yang menyebabkan kenaikan suhu laut, kerusakan terumbu karang, serta penurunan kualitas ekosistem pesisir.

Baca Juga: Kisah Farqi di University of Waikato, Ini Cerita Perjalanan yang Dibagikan Mahasiswa ITB di New Zealand

Hal ini berdampak pada siklus hidup alami lobster, termasuk keberadaan benihnya di alam.

Penurunan jumlah benih lobster di alam semakin memperburuk kondisi yang memerlukan intervensi berbasis ekologi dan berbasis komunitas untuk pemulihan populasi.

Di sisi lain, kebijakan pemerintah yang kerap berubah, lemahnya penegakan hukum, dan maraknya praktik penyelundupan benih lobster turut memperumit situasi ini.

Pemerintah Indonesia sejak 2015 telah menerapkan kebijakan larangan ekspor puerulus untuk mendorong budidaya lobster dalam negeri dan menjaga kelestarian populasi lobster di alam.

Baca Juga: Fakta Menarik Tentang Hari Senin! Kenapa Banyak Orang Menganggapnya Hari Paling Berat?

Namun, kebijakan ini belum didukung oleh infrastruktur, teknologi, dan kapasitas kelembagaan yang memadai.

Akibatnya, kebijakan larangan justru melahirkan dampak tak terduga, seperti lonjakan penyelundupan benih lobster, yang diperkirakan merugikan negara hingga lebih dari Rp 1 triliun per tahun.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Quartil 1 (Q1) Marine Policy pada Agustus 2024 mengungkapkan dinamika pengelolaan benih lobster di Indonesia.

Penelitian lintas disiplin ilmu ini melibatkan kolaborasi antara Universitas Gadjah Mada, Universitas Lampung, dan Turku School of Economics di Finlandia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Sumber: ugm.ac.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X