ASPIRASIKU - Di tengah gegap gempita Wisuda ke-57 Pascasarjana UIN Mahmud Yunus Batusangkar pada 15 April 2025, sebuah sosok sederhana namun penuh cahaya menarik perhatian banyak orang.
Namanya Math Kotri, seorang mahasiswa asal Kamboja yang menempuh studi di Program Studi Magister Hukum Keluarga Islam.
Di antara ratusan wisudawan lainnya, kisah Kotri mencuat, mengajarkan tentang arti perjuangan, harapan, dan cinta terhadap ilmu.
Lahir pada 4 Februari 1990, perjalanan akademik Kotri tidaklah singkat. Ia terlebih dahulu menempuh pendidikan S1 di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir — sebuah institusi Islam tertua dan termasyhur di dunia.
Baca Juga: 20 Soal Kompetensi Teknis Pengadministrasi Perkantoran PPPK 2025 Beserta Jawaban dan Pembahasan
Di sanalah ia mendalami ilmu Syariah dan Undang-Undang antara tahun 2011 hingga 2016.
Namun, siapa sangka, justru di tanah kecil Batusangkar, Sumatera Barat, ia menemukan makna baru dalam hidupnya.
"Alhamdulillah, saya merasa sangat happy dan seronok hati luar biasa," tutur Kotri dengan mata berbinar, nyaris berkaca-kaca.
Baginya, wisuda di UIN Mahmud Yunus bukan sekadar seremonial akademik.
Baca Juga: 10 Soal PAS PPKN Kelas 10 SMA Tahun 2025 Beserta Kunci Jawaban dan Pembahasan
Ada sesuatu yang lebih mendalam: sebuah penghargaan terhadap setiap usaha kecil yang telah ia jalani, rasa kekeluargaan yang tulus, serta penghormatan terhadap perjalanan panjangnya sebagai perantau ilmu.
Di tengah balutan adat Minangkabau yang kental dan suasana religius yang menyejukkan, Kotri seolah menemukan rumah keduanya.
Ia tidak hanya membawa pulang ijazah, tetapi juga membawa kenangan hangat, persaudaraan, serta kekayaan budaya yang akan terus melekat di hatinya.
