Semua Sekolah di Gaza Tutup, Semua Anak Putus Sekolah, Dampak Perang: 625.000 Anak Tak Mengenyam Pendidikan

photo author
- Kamis, 9 Mei 2024 | 07:39 WIB
Dampak Perang di Gaza terhadap Pendidikan Anak-Anak, Sekolah Tutup dan Putus Sekolah (Pixabay/hosny salah)
Dampak Perang di Gaza terhadap Pendidikan Anak-Anak, Sekolah Tutup dan Putus Sekolah (Pixabay/hosny salah)

ASPIRASIKU - Tragedi yang berkepanjangan di Gaza telah mengakibatkan kesengsaraan mendalam bagi anak-anak Palestina.

Dengan meningkatnya kekerasan antara Israel dan Hamas, lebih dari 33.000 warga Palestina terbunuh, dan 75.000 lainnya terluka dalam pemboman terus-menerus oleh pasukan Israel.

Serangan mematikan ini terjadi setelah serangan besar-besaran yang dilancarkan Hamas terhadap Israel, yang menewaskan lebih dari 1.400 warga Israel dan warga negara asing.

Baca Juga: Parasnya Berkilau Laksana Bintang Termasuk Majas Apa? Ini Pengertian dan Contoh Penjelasannya

Akibat pertempuran ini, semua sekolah di Gaza ditutup, memutus akses pendidikan bagi 625.000 siswa.

Tragisnya, lebih dari 6.700 siswa dan staf pendidikan terbunuh, dan 73% gedung sekolah rusak atau terkena dampak langsung.

Sekitar 60% dari gedung sekolah digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi, dengan 65% di antaranya mengalami kerusakan.

Baca Juga: Menilik Isi dalam Tenda, Sekolah yang Didirikan Guru Gaza Mohammed Al-Khoudary, Tempat Mengajarnya di Tengah Perang

Mahmoud Abudraz, Manajer Pendidikan Inklusif Gaza, menyoroti bahwa perang kali ini sangat berbeda dalam hal durasi, intensitas, dan jumlah korban jiwa.

Dia mengatakan bahwa sebelumnya, inisiatif berbasis masyarakat selalu membantu mengisi kesenjangan dan mendukung proses pembelajaran, tetapi kali ini hal itu tidak memungkinkan.

Selain kehilangan akses pendidikan, diperkirakan 1 juta anak di Gaza membutuhkan dukungan kesehatan mental dan psikososial.

Baca Juga: Berdasarkan Survey yang Dilakukan Susenas pada Tahun 2019, Faktor Terbesar yang Menjadi Alasan Utama Anak Tidak Bersekolah di Indonesia Adalah...

Sekitar 17.000 anak saat ini tidak didampingi atau dipisahkan, meningkatkan risiko kekerasan dan pelecehan.

Kehilangan rumah, sekolah, dan teman-teman telah membuat mereka kehilangan pilar fundamental stabilitas dan keamanan, sehingga hampir mengalami keruntuhan psikologis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Sumber: hi.org

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X