“Manajemen selalu terbuka untuk berdialog, Kantor selalu membuka diri, bahkan kami juga menerima keluh kesah Aremania, bahkan beberapa waktu lalu Arema FC juga membuka Crisis Center, kami terbuka untuk berdialog. Bukan dengan cara perusakan rumah kami,” tuturnya.
Bukan hanya itu saja, Tatang juga meminta supaya para oknum penyerang dapat segera mengaku atau menyerahkan diri ke pihak berwajib, agar tidak timbul fitnah.
“Bagi oknum pelaku yang melakukan pengrusakan dan anarkisme agar tidak timbul fitnah untuk bisa diungkap. Anarkisme dan pengrusakan bukan karakternya Arema,” tambahnya.
Ia menyebut jika segala tindakan anarkis bukanlah karakteristik Arema (Arek Malang).
Mengakhiri pembicaraannya, Tatang berharap agar setelah kejadian ini, semua pihak dapat melakukan musyawarah dalam menyikapi sebagai masalah.
Harapan tersebut tentunya menyasar pada penyelesaian masalah yang ada dengan secara dewasa, agar tercapai mufakat.***