Nasib Ketua Panpel Arema FC Pasca Tragedi Kanjuruhan: Dihukum Seumur Hidup!

ASPIRASIKU – Tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa mengakibatkan Ketua Panitia Pelaksana - Panpel Arema FC mendapat sanksi berat.

Ketua pelaksana Panpel Arema FC Abdul Haris disanksi oleh PSSI tidak boleh lagi beraktivitas di lingkungan sepakbola seumur hidup.

Sanksi tegas ini diberikan Komite Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Komdis PSSI) karena Panpel Arema FC dinilai gagal mengantisipasi kerusuhan saat Tragedi Kanjuruhan.

Akibatnya, sebanyak 125 orang meninggal sia-sia karena terkena gas airmata, terjebak di pintu stadion, hingga terinjak-injak di tengah kerumunan massa yang panik.

Baca Juga: Tips dan Strategi Promosi Jualan Online Lewat TikTok Shop yang Wajib Kamu Ketahui, Perhatikan 2 Hal Ini!

Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing mengatakan, sanksi ini sesuai dengan keputusab yang telah dibuat terhadap Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.

“Ketua Pelaksana tidak menjalankan tugasnya dengan baik dan cermat, dan tidak siap, gagal mengantisipasi kerumunan orang datang padahal punya steward,” kata Erwin Tobing dalam konfrensi pers, dilansir Aspirasiku dari Youtube Metrotvnews.

PSSI menilai, sebagai Panitia Pelaksana harusnya bertanggung jawab terhadap kelancaran pertandingan saat laga Arema FC vs Persebaya.

Seorang ketua Panpel juga harus jeli dan cermat, serta mampu mengantisipasi kemungkinan kemungkinan terjadinya kisruh.

“Ada beberapa hal yang harus disiapkan, salah satunya kondisi pintu yang seharusnya terbuka tapi malah tertutup. Ini menjadi perhatian dan pilihan kami adanya hal-hal yang kurang baik," tandasnya.

Akibatnya Abdul Haris tak akan pernah lagi beraktivitas di lingkungan sepakbola Indonesia sampai seumur hidupnya.

Baca Juga: Contoh Proposal Kegiatan Pondok Pesantren.Dalam Memperingati Hari Santri Nasional 2022

Tak hanya ketua Panpel, security officer Arema FC adalah Suko Sutrisno juga mendapat sanksi yang sama, yaitu tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepakbola seumur hidup.

PSSI juga menilai officer atau steward gagal dalam mengatur para penonton untuk keluar masuk sehingga terjadi ricuh yang akhirnya menelan ratusan nyawa.

Seperti diketahui, Polda Jatim jauh-jauh hari meminta agar Panpel memajukan jadwal pertandingan Arema FC vs Persebaya dari pukul 20.00 WIB menjadi pukul 15.30 WIB.