ASPIRASIKU - Saat ribuan orang tumpah ruah di bandara demi pulang kampung atau kembali dari mudik, ada kerja sunyi yang tak banyak diketahui publik pengangkutan avtur.
Ya, bahan bakar pesawat ini menjadi nyawa dari setiap lepas landas hal ini menjadi bukti nyata di balik lancarnya ribuan penerbangan Lebaran 2025.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) ternyata memainkan peran vital—bukan sebagai angkutan penumpang, melainkan sebagai penopang logistik udara.
Melalui jalur rel dari Stasiun Cilacap ke Rewulu, KAI telah mengangkut lebih dari 21 ribu ton avtur ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) hanya dalam tiga bulan pertama 2025.
Tak hanya menghemat waktu dan lebih efisien, distribusi ini juga jauh lebih aman.
Di tengah melonjaknya permintaan penerbangan selama Lebaran, langkah ini menjadi penentu kelancaran arus udara di YIA.
Baca Juga: 300 Bus Disiagakan di Terminal Merak, Pemilir Sumatera Dijamin Bisa Balik ke Jawa Tanpa Khawatir
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat telah mengangkut sebanyak 21.236 ton avtur ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) selama triwulan pertama 2025 untuk memastikan kelancaran penerbangan di masa mudik dan arus balik Lebaran.
“Pengangkutan Avtur menjadi salah satu bentuk layanan logistik strategis KAI. Dengan moda kereta api, distribusi bahan bakar ini menjadi lebih aman, efisien dan andal untuk mendukung operasional bandara, khususnya selama periode angkutan Lebaran 2025,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba di Jakarta, Minggu 6 April 2025 seperti dikutip Aspirasiku.
Pengangkutan dilakukan rutin setiap dua hari sekali, dari Stasiun Cilacap ke Stasiun Rewulu, lalu disalurkan ke YIA.
Rinciannya: Januari sebanyak 6.930,2 ton, Februari 6.287,9 ton, dan Maret 8.018,6 ton.
Sementara, dalam lima hari pertama April saja, KAI sudah mendistribusikan 1.259 ton avtur tambahan.
“Distribusi Avtur ke YIA dan layanan KA Bandara menjadi dua elemen penting yang saling melengkapi,” ujar Anne.
