Sedangkan jumlah penumpang yang diturunkan saat arus mudik mencapai 22 ribu orang. Menurut Alam, selisih tersebut disebabkan beberapa faktor.
“Mereka itu kebanyakan pakai mudik gratis. Balik ke sininya juga banyak mudik gratis, tapi enggak melewati terminal,” katanya.
Alam menambahkan bahwa arus pemilir tidak terlalu padat secara keseluruhan, dengan lonjakan jumlah penumpang hanya terjadi di jam-jam tertentu, terutama antara pukul 13.00 hingga 22.00 WIB.
Terminal Merak sendiri memiliki keunggulan strategis karena terkoneksi langsung dengan Pelabuhan Merak.
Penumpang pejalan kaki dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, dapat langsung menuju terminal melalui jembatan penghubung tanpa harus keluar pelabuhan.
Sementara itu, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni melaporkan bahwa hingga H+5 Lebaran, 75.908 penumpang telah menyeberang ke Jawa, terdiri dari 5.478 pejalan kaki dan 70.430 penumpang di dalam kendaraan.
Langkah strategis yang dilakukan Terminal Merak ini menjadi bukti kesiapan pemerintah dalam mengantisipasi lonjakan arus balik, sekaligus menjamin para pemilir bisa pulang ke kota masing-masing dengan selamat dan tertib.***