“Selang beberapa bulan, rupanya kau menuruti apa kataku, kau benar-benar tumbuh sebesar itu, dan memang benar, kau hinggap jadi beberapa khawatir di sepertiga malamku”.
Jangan kaget, melihat ada kata ‘sepertiga malam’ dalam postingannya. Walaupun kita semua tahu agama Amanda Manopo yang sebenarnya. Ini hanya untuk mendukung perannya sebagai Andin.
Baca Juga: Keutamaan Bulan Syaban dan Amalan Yang Bisa Dilakukan di Bulan Sya'ban
“Jadi pusing dan pegalku, jadi pinggang yang hampir robohku, jadi keringat bercucuranku, dan bobotmu ini makin lama makin tidak sebercanda itu.”
Lanjut Amanda mencurahkan apa yang dirasakan.
“Sekarang malah aku yang terlihat lebih mungil darimu, tapi tak apa, di tubuh kecilku ini, bisa merasakan bentukmu saja aku sudah baik-baik saja, sesekali kau menggeliat.”
“Kuikat rambutku agar tidak melulu menutupi pandanganku untukmu, kau tak boleh luput dari pandanganku, ku suapi kau dengan harap dan doa, dengan cita-cita, dengan asmara yang membara.”
Walau rambut Amanda saat ini pendek dan hanya sebahu, tapi ungkapan dari pesan itu mengibaratkan begitu besar bahagia seorang Ibu yang selalu ingin memandang sang buah hati.
“Kupaksa gemulai ini kembali membungkuk, mendekatkan telingaku padamu, lalu kuusap-usap tempat tidurmu, kuraba punggung hebatmu, hingga kuketuk pelan tempat kemahmu itu, kau pun membalas gemas meski hanya dengan kakimu.”
“Kuceritakan tentang betapa sepoi-sepoinya dunia di luar sana, memang akan sedikit berisik, tapi seiring berjalannya waktu, kamu pasti akan terbiasa, tenang saja, aku tidak akan ke mana-mana, kita akan hebat bersama-sama.”
“Kemarikan jari kelingkingmu nak, aku akan mengajarimu caranya menabung janjiku, bahwa nanti aku akan jadi pelukanmu yang pertama, aku dan kamu, tidak akan ada antara, hanya kita berdua, tunggu sebentar lagi ya, sebentar saja.
Pada akhir kalimat menggambarkan ikatan yang kuat, antara aku dan kamu, tanpa ada pemisah.
Seperti pesan kedua yang diposting sebelumnya juga menggambarkan betapa dekatnya hubungan ibu dan anak.