Betapa besar rasa malu yang sering ditanggung para penderita penyakit ayan, karena banyak anggota masyarakat yang masih menganggap penyakit ini sebagai sesuatu yang menjijikkan.
Baca Juga: Masjid Uyghur Akan Dibangun Hotel, Hilton Worldwide Diboikot Organisasi Muslim Amerika
Tapi, lihatlah perkataan wanita hitam itu. Apakah ada satu kata saja yang menunjukkan bahwa ia benci terhadap takdir yang menimpanya?
Apakah ia mengeluhkan betapa menderitanya dia? Betapa malunya ia karena menderita penyakit ayan?
Tidak, bukan itu yang ia keluhkan. Justru ia mengeluhkan auratnya yang tersingkap saat penyakitnya kambuh.
Subhanallah. Ia adalah seorang wanita yang sangat khawatir bila auratnya tersingkap. Ia tahu betul akan kewajiban seorang wanita untuk menutup auratnya dan ia berusaha sekuat tenaga melaksanakannya, meski dalam keadaan sakit.
Inilah salah satu ciri wanita salihah, calon penghuni surga. Yaitu mempunyai sifat malu dan senantiasa berusaha menjaga kehormatannya dengan menutup aurat.
Bagaimana dengan wanita zaman sekarang, yang di saat sehat pun, dengan rela hati membuka auratnya?
Alih-alih merasa malu manakala dilihat para lelaki, justru ia semakin bangga manakala pria yang memelototinya bertambah banyak. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un..
Baca Juga: 9 Tempat Terbaik Baik untuk Berdoa Bagi Umat Islam
Seorang wanita yang ingatannya sedang dalam keadaan tidak sadar, kemudian auratnya tak sengaja terbuka, maka tak ada dosa baginya.
Karena hal ini di luar kemampuannya. Akan tetapi, lihatlah wanita tersebut. Bahkan di saat sakitnya, ia ingin supaya auratnya tetap tertutup.
Di saat ia sedang tak sadar disebabkan penyakitnya, ia ingin agar kehormatannya sebagai seorang muslimah tetap terjaga.
Baca Juga: Doa Tidak Dikabulkan? Mungkin Hal Ini Menjadi Penyebabnya