2. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW
Para ulama seperti Imam Nawawi dan Imam Abu Bakr Ibnul 'Arabi sepakat bahwa hewan kurban jantan lebih utama daripada betina.
Pendapat ini berlandaskan pada praktik Rasulullah SAW yang memilih hewan jantan untuk dikurbankan.
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik:
“Rasulullah SAW berkurban dengan dua ekor kambing jantan yang berwarna putih dan bertanduk. Beliau menyembelih dengan tangan beliau sendiri sambil membaca basmalah dan takbir.”
(HR Muttafaq ‘alaih)
Mengikuti teladan Nabi tentu merupakan bagian dari menghidupkan sunnah, dan menjadi keutamaan dalam beribadah.
Baca Juga: Bahaya Mengintai! Ketahui Bagaimana Penularan Penyakit Meningitis Meningokokus Terjadi
3. Menjaga Populasi Ternak: Perspektif Ilmu Peternakan
Dari sisi ilmu peternakan, penggunaan hewan kurban jantan juga lebih berkelanjutan.
Hewan betina berperan penting dalam reproduksi untuk mempertahankan dan menambah populasi ternak.
Contohnya:
Kambing dan domba mulai kawin pada usia 10-12 bulan, membutuhkan 5 bulan untuk hamil, dan 2 bulan menyapih.
Sapi dan kerbau mulai kawin pada usia 1-2 tahun, dengan masa kehamilan hingga satu tahun.
Jika betina terus disembelih, maka proses reproduksi bisa terganggu, dan populasi ternak akan menurun.
Sebaliknya, jantan hanya dibutuhkan sedikit untuk membuahi banyak betina, sehingga lebih bijak untuk memilih jantan sebagai hewan kurban.