ASPIRASIKU - Fitrianti Agustinda, mantan Wakil Wali Kota Palembang sekaligus Ketua DPD Partai NasDem Palembang, resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Fitrianti Agustinda terlibat kasus dugaan korupsi dana hibah biaya pengganti pengolahan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang periode 2020–2023.
Perempuan yang akrab disapa Finda ini menjadi sorotan setelah Kejaksaan Negeri Palembang mengumumkan penetapan tersangka berdasarkan dua alat bukti yang sah sesuai Pasal 184 KUHAP.
Baca Juga: Dituding Intimidasi dan Digugat Rp2,5 M, KPK Pasang Badan Bela Penyidiknya, Rossa Purbo Bekti
"Sebelum ditetapkan tersangka, status Fitrianti Agustinda masih saksi yang didampingi oleh kuasa hukumnya.
Peningkatan status dari saksi ke tersangka terhadap Fitrianti Agustinda merupakan hasil penyidikan yang intensif," kata Kepala Kejari Palembang, Hutamrin, dalam keterangannya, Selasa 8 April 2025.
Kasus Fitrianti Agustinda ini bermula dari dugaan penyalahgunaan dana pengganti pengolahan darah yang tidak sesuai dengan ketentuan, sehingga berpotensi menyebabkan kerugian keuangan negara.
Baca Juga: BIKIN KEJUTAN! Prabowo Subianto Temui Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Bukan Diam-diam, Tapi...
"Ini membuat kerugian keuangan negara," tegas Hutamrin. Ia menambahkan, Fitrianti Agustinda memiliki peran aktif dalam pengelolaan dana yang menyimpang tersebut.
Kini, Fitrianti Agustinda ditahan di Lapas Perempuan Kelas II A Palembang, sementara DS ditahan di Rutan Kelas I A Palembang selama 20 hari ke depan.
Fitrianti Agustinda bukan sosok baru dalam dunia politik Palembang. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Palembang selama dua periode (2016–2023) dan dikenal sebagai perempuan pertama yang memegang jabatan tersebut.
Fitrianti Agustinda juga sempat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Palembang di Pilkada 2024, namun gagal meraih kemenangan.
Lahir di Palembang pada 5 Agustus 1976, Fitrianti memiliki latar belakang pendidikan di bidang hukum dari Universitas Muhammadiyah Palembang.
Kariernya dimulai dari swasta, kemudian menanjak di dunia politik, hingga menjabat sejumlah posisi strategis seperti Ketua PMI Palembang, Ketua Kwarcab Pramuka, dan Ketua Dewan Pendidikan.
