ASPIRASIKU - Kabar baik datang dari Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung, di tengah fluktuasi harga pangan nasional.
Bulog Lampung menegaskan bahwa ketersediaan beras di provinsi ini sangat aman hingga kuartal ketiga 2025.
"Berdasarkan data sementara stok beras kita ada sebanyak 53.600 ton dan dengan stok ini mampu mencukupi hingga Agustus 2025. Sehingga aman untuk stok beras di Bulog," ujar Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, di Bandarlampung, seperti dikutip ASPIRASIKU dari ANTARA pada Senin 7 April 2025.
Ia menjelaskan, penambahan stok masih terus berlangsung seiring dengan musim panen raya yang tengah berjalan di sejumlah wilayah Lampung. Proyeksi penyerapan beras pun ditargetkan cukup tinggi pada tahun ini.
"Pada 2025 ini ditargetkan serapan Bulog mencapai 100.000 ton setara beras untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, serta cadangan pangan pemerintah," jelasnya.
Tak hanya soal ketersediaan, Bulog juga terus menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen.
Baca Juga: 7 Alasan Perempuan Harus Banyak Bersabar Hadapi Pria, Telinga Kurang Peka…
Melalui dua program utama — yakni Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan Gerakan Pasar Murah (GPM) — masyarakat tetap dapat mengakses beras dengan harga terjangkau, terutama di masa-masa rawan seperti menjelang dan setelah Lebaran.
"Gerakan Pasar Murah dan operasi pasar terus dilakukan dengan kerja sama bersama pemerintah daerah, Polda dan berbagai instansi, bahkan masih berjalan hingga dua hari menjelang Lebaran dan tiga hari setelah Lebaran kemarin," ucap Nurman.
Dalam program SPHP, Lampung mendapatkan kuota distribusi yang cukup signifikan.
"Untuk Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Bulog Lampung mendapatkan kuota sebanyak 3.000 ton hingga Lebaran 2025," katanya.
Ia merinci, pada Maret 2025, beras yang disalurkan melalui SPHP sempat mencapai 100 ton per hari, namun karena berlangsungnya panen raya, volume penyaluran menurun.
"Namun karena sedang musim panen raya padi, serapan SPHP berkurang menjadi 70-80 ton per hari," tambahnya.