Sementara itu, Ketua Umum Jaringan Pemred Promedia, Sunardi Panjaitan, menilai kritik seperti ini bersifat konstruktif. Ia menyoroti masih adanya sentralisasi pengadaan bahan pangan pada pemasok besar di sejumlah daerah.
“Idealnya, produsen lokal harus dilibatkan lebih luas agar manfaat ekonomi benar-benar dirasakan masyarakat daerah,” kata Sunardi.
Baca Juga: MELIHAT Keseruan Kak Yoga RELIMA Perpusnas RI Membaca Nyaring di Taman Purbakala Pugung Raharjo
Pihak Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa penggunaan bahan pangan lokal, termasuk susu segar dan hasil pertanian desa, terus ditingkatkan dalam pelaksanaan MBG.
Program ini diharapkan menjadi fondasi gizi nasional sekaligus pendorong ekonomi rakyat yang berkeadilan.***