ASPIRASIKU- Komika Ernest Prakasa kembali bersuara terkait kinerja media massa yang sering ia protes.
Setelah singgung soal eksploitasi Gala Sky, anak Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, Ernest Prakasa kembali menarik perhatian publik karena cuitannya yang ditujukan untuk media.
Ernest Prakasa yang merupakan penulis buku sekaligus sutradara ini mengomentari ramainya pemberitaan kasus pemerkosaan yang menyebabkan kegaduhan.
Ia menyoroti terkait banyak media massa yang mengganti kata perkosa dengan istilah ‘rudapaksa’ atau ‘gagahi’ untuk memperhalus bahasa di berita.
Menurutnya, perbuatan biadab tidak butuh diperhalus, dia juga mempertanyakan manfaat apa yang didapat media dengan memperhalus sebuah kebiadaban.
Baca Juga: Kumpulan Puisi Tentang Guru Karya Penyair Ternama, Cocok untuk Peringatan Hari Guru Nasional
Dilansir Aspirasiku dari laman instagram dan twitter @ernestprakasa menyebutkan bahwa pria berusia 39 tahun itu merasa muak dengan kata-kata ganti ‘rudapaksa’ dan ‘gagahi’.
Berikut aksi Ernest Prakasa tunjukkan ketidak setujuannya:
“Enek banget gue sama kata-kata ganti seperti ‘rudapaksa’ dan ‘gagahi’. Kalau korban diperkosa ya sebut PERKOSA!” cuit pemilik akun twitter @ernestprakarsa itu.
“Perbuatan biadab tidak butuh diperhalus,” lanjut Ernest pada caption instagram
Tak hanya itu, Ernest Prakasa juga mengirimkan pesan terbuka yang ditujukan kepada beberapa pihak media massa di Indonesia.
Ernest sengaja sampaikan pesan yang dikhususkan untuk, Reporter, Pimred, dan sampai Komisaris melaui sosial media twitter dan dilanjutkan di intstagram pribadinya.
“Yang terhormat, rekan-rekan media, reporter, pimred, dan komisaris, Perkosaan adalah perkosaan. Manfaat apa yang kalian cari dengan memperhalus sebuah kebiadaban?” tulisnya pada feed instagram.
Tidak sedikit orang yang ikut mengomentari unggahan Ernest Prakarsa pada 22 November 2021 itu.
Beberapa pengguna instagram juga menuliskan ungkapan setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh Ernest Prakasa.