Sebut Perbuatan Biadab Tidak Butuh Diperhalus, Ernest Prakasa Kirim Pesan Terbuka untuk Media Massa

photo author
- Senin, 22 November 2021 | 17:00 WIB
Ernest Prakasa memprotes penggunaan bahasa di Media massa yang diperhalus.  (Instagram.com/ernestprakasa)
Ernest Prakasa memprotes penggunaan bahasa di Media massa yang diperhalus. (Instagram.com/ernestprakasa)

ASPIRASIKU- Komika Ernest Prakasa kembali bersuara terkait kinerja media massa yang sering ia protes.

Setelah singgung soal eksploitasi Gala Sky, anak Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, Ernest Prakasa kembali menarik perhatian publik karena cuitannya yang ditujukan untuk media.

Ernest Prakasa yang merupakan penulis buku sekaligus sutradara ini mengomentari ramainya pemberitaan kasus pemerkosaan yang menyebabkan kegaduhan.

Ia menyoroti terkait banyak media massa yang mengganti kata perkosa dengan istilah ‘rudapaksa’ atau ‘gagahi’ untuk memperhalus bahasa di berita.

Menurutnya, perbuatan biadab tidak butuh diperhalus, dia juga mempertanyakan manfaat apa yang didapat media dengan memperhalus sebuah kebiadaban.

Baca Juga: Kumpulan Puisi Tentang Guru Karya Penyair Ternama, Cocok untuk Peringatan Hari Guru Nasional

Dilansir Aspirasiku dari laman instagram dan twitter @ernestprakasa menyebutkan bahwa pria berusia 39 tahun itu merasa muak dengan kata-kata ganti ‘rudapaksa’ dan ‘gagahi’.

Berikut aksi Ernest Prakasa tunjukkan ketidak setujuannya:

“Enek banget gue sama kata-kata ganti seperti ‘rudapaksa’ dan ‘gagahi’. Kalau korban diperkosa ya sebut PERKOSA!” cuit pemilik akun twitter @ernestprakarsa itu.
“Perbuatan biadab tidak butuh diperhalus,” lanjut Ernest pada caption instagram

Tak hanya itu, Ernest Prakasa juga mengirimkan pesan terbuka yang ditujukan kepada beberapa pihak media massa di Indonesia.

Baca Juga: Abhimana Beri Kejutan Romantis buat Kinanti Malam Ini : Terpaksa Menikahi Tuan Muda Bikin Penonton Makin Gemas

Ernest sengaja sampaikan pesan yang dikhususkan untuk, Reporter, Pimred, dan sampai Komisaris melaui sosial media twitter dan dilanjutkan di intstagram pribadinya.

“Yang terhormat, rekan-rekan media, reporter, pimred, dan komisaris, Perkosaan adalah perkosaan. Manfaat apa yang kalian cari dengan memperhalus sebuah kebiadaban?” tulisnya pada feed instagram.

Tidak sedikit orang yang ikut mengomentari unggahan Ernest Prakarsa pada 22 November 2021 itu.

Beberapa pengguna instagram juga menuliskan ungkapan setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh Ernest Prakasa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tampan Fernando

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X