Jika orang dengan tulang wangi menyimpang dari nilai-nilai luhur atau sering berbuat buruk, maka "wangi" itu bisa memudar.
Sebaliknya, jika ia tetap menjaga moralitas, spiritualitas, dan niat baik, maka keharuman jiwanya akan semakin kuat.
Inilah sebabnya, banyak orang tua Jawa zaman dulu yang menekankan pentingnya menjalani hidup dengan budi pekerti luhur agar berkah weton tetap menyertai.
Baca Juga: 12 Mei 2025 Weton Apa? Ini Jawabannya Lengkap dengan Tabel Neptu dan Kecocokan!
Relevansi di Zaman Modern
Di tengah derasnya arus modernisasi, kepercayaan tentang weton termasuk tulang wangi masih tetap hidup.
Bahkan, banyak anak muda kini mulai kembali mencari tahu tentang weton mereka melalui internet atau aplikasi primbon digital.
Ini menunjukkan bahwa budaya spiritual Jawa masih memiliki tempat di hati masyarakat.
Weton tulang wangi menjadi simbol bahwa kebaikan dan energi positif dalam diri seseorang masih dianggap penting dalam kehidupan sosial, bahkan di era yang serba digital sekalipun.
Baca Juga: Tak Disangka! Weton Jawa Berdasarkan Tanggal Lahir Ungkap Kepribadian Aslimu
Disclaimer:
Artikel ini disusun berdasarkan kepercayaan dan tradisi budaya Jawa yang bersifat turun-temurun.
Informasi mengenai weton tulang wangi tidak bersifat ilmiah dan tidak dimaksudkan sebagai panduan mutlak dalam mengambil keputusan hidup.
Pembaca diharapkan menggunakan informasi ini secara bijak dan tetap mengedepankan logika serta nilai-nilai universal dalam kehidupan sehari-hari.***