ASPIRASIKU - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkokoh posisinya sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan melalui pengembangan inovasi berbasis sharing economy.
Hingga September 2025, BRI telah memiliki sekitar 1,2 juta AgenBRILink yang tersebar di seluruh Indonesia, mencakup 66.648 desa atau setara 80% dari total desa di Tanah Air.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menegaskan bahwa keberadaan AgenBRILink bukan hanya memperluas akses terhadap layanan keuangan formal, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat yang berperan sebagai agen.
Baca Juga: KABAR GEMBIRA! Beasiswa LPDP DS RSPPU Dibuka, Buruan Tinjau Persyaratan nya di Sini
“Melalui model bisnis berbasis kemitraan ini, BRI berhasil menciptakan ekosistem inklusi keuangan yang berkelanjutan, di mana masyarakat tidak hanya menjadi pengguna layanan perbankan, tetapi juga bagian dari rantai nilai ekonomi digital yang memberikan dampak sosial dan ekonomi secara langsung di tingkat desa,” ujarnya.
Transaksi Capai Rp1.294 Triliun
Hingga akhir September 2025, AgenBRILink telah memfasilitasi 826 juta transaksi finansial dengan total volume mencapai Rp1.294 triliun.
Capaian ini menegaskan peran AgenBRILink sebagai penggerak aktivitas keuangan masyarakat di tingkat akar rumput (grassroot).
Baca Juga: Polemik Utang KCJB Mengemuka: Akademisi Soroti Studi Kelayakan China yang Dinilai Tak Empirik
Tak hanya memenuhi kebutuhan transaksi harian, AgenBRILink juga menjadi jembatan yang menghubungkan masyarakat dengan layanan simpanan dan pembiayaan BRI.
Melalui layanan referral, agen dapat membantu proses pembukaan rekening baru seperti Tabungan BSA hingga pengajuan pinjaman usaha.
Selama sembilan bulan pertama tahun 2025, jaringan AgenBRILink mencatat 524 ribu referral pinjaman, serta referral simpanan senilai Rp285 miliar.
Peran Strategis dalam Inklusi Keuangan