Ekonom Amerika-Jerman Gunakan 'Vampir' untuk Jelaskan Kebijakan Makroekonomi

photo author
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 18:00 WIB
Ekonom Amerika-Jerman Gunakan 'Vampir' untuk Jelaskan Kebijakan Makroekonomi ( Gerd Altmann dari Pixabay)
Ekonom Amerika-Jerman Gunakan 'Vampir' untuk Jelaskan Kebijakan Makroekonomi ( Gerd Altmann dari Pixabay)

ASPIRASIKU - Pada umumnya, vampir hanya hidup dalam kisah fiksi.

Namun, ekonom Amerika-Jerman, Dennis Snower, justru memanfaatkan sosok makhluk pengisap darah itu sebagai metafora unik untuk membahas kebijakan ekonomi makro.

Lewat karyanya berjudul Macroeconomic Policy and the Optimal Destruction of Vampires (1982), atau dalam bahasa Indonesia berarti Kebijakan Makroekonomi dan Penghancuran Vampir yang Optimal, Snower memperkenalkan istilah “vampir ekonomi”.

Baca Juga: Demetria Dahayu Kayla Didrika, Lulusan Tercepat UGM 2025 yang Tamat S1 Hanya 3 Tahun 8 Bulan

Tulisan tersebut ia buat sebagai respons terhadap penelitian Richard Hartl dan Alexander Mehlmann yang menggambarkan hubungan manusia dan vampir melalui model predator-mangsa dalam teori ekonomi.

Menurut Hartl dan Mehlmann, keseimbangan populasi dapat menjaga keberlangsungan keduanya. Jika vampir memangsa manusia terlalu banyak, maka mereka akan kehilangan sumber makanan dan musnah dengan sendirinya.

Namun, Snower menilai analogi tersebut belum cukup untuk menjawab tantangan nyata bagi masyarakat.

Baca Juga: Prabowo Melayat ke Rumah Affan Kurniawan, Janjikan Perlindungan bagi Keluarga dan Usut Tuntas Kasus Rantis Brimob

Ia kemudian mengajukan pertanyaan penting: apakah semua sumber daya harus difokuskan untuk memusnahkan vampir, atau sebaiknya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial?

Teorema Vampir: Antara Pemusnahan dan Netralitas

Dalam analisisnya, Snower melahirkan dua teori. Pertama, Teorema Kemustahilan Vampir, yang menekankan pentingnya menjaga tingkat minimum produksi “pasak kayu” agar masyarakat bisa bertahan hidup.

Tanpa itu, ancaman vampir bisa menghancurkan masyarakat.

Baca Juga: Mendag Soroti Potensi Waralaba Lokal, Dorong Jadi Jalan Lahirnya Wirausahawan Baru

Kedua, Teorema Netralitas Vampir, yang menyebut manusia justru lebih sejahtera jika vampir tetap ada dalam jumlah kecil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X