Kisah Fidayat Rahman Bersama Klaster Usaha Barokah Sayur, Mewujudkan Kemajuan Pertanian Isano Mbias dengan BRI

photo author
- Senin, 20 Januari 2025 | 09:01 WIB
Program Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI di Merauke (Dok. BRI)
Program Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI di Merauke (Dok. BRI)

ASPIRASIKU - Isano Mbias, sebuah perkampungan yang terletak di kawasan Distrik Tanah Miring, Distrik Merauke, Papua Selatan, mungkin masih asing di telinga sebagian masyarakat.

Namun, jika menjelajah ke wilayah ini, kita akan disuguhi keindahan alam yang masih terjaga, dengan hutan lebat dan lahan pertanian yang menjadi andalan utama penduduk setempat.

Sebagian besar warga Isano Mbias menggantungkan hidupnya sebagai petani, memanfaatkan potensi lahan yang sangat besar di daerah tersebut.

Salah satu cerita menarik datang dari Klaster Usaha Barokah Sayur, yang terbentuk berkat pendampingan dari program pemberdayaan KlasterkuHidupku BRI.

Klaster ini telah berhasil meningkatkan produktivitas para petani sayur lokal.

Baca Juga: Kang Mus Kembali! Mantan Bos Preman Paling Ditakuti Siap Ramaikan Preman Pensiun 9

Fidayat Rahman, Ketua Klaster Usaha Barokah Sayur, menceritakan bahwa kelompok usaha ini mulai terbentuk pada 2023, berkat bimbingan dari Mantri BRI, Agustina Etiwory (Ina).

“Awalnya saya bertemu dengan Mbak Ina, yang mengarahkan saya untuk membentuk kelompok ini. Kami mulai dengan 10 anggota, termasuk saya sendiri,” ujar Fidayat.

Fidayat menambahkan bahwa sebagian besar kegiatan ekonomi di Isano Mbias berfokus pada pertanian. Banyak warga yang menjadi petani padi maupun petani sayur.

“Kami memiliki lahan sendiri-sendiri, namun sering berkumpul untuk berbagi pengalaman demi kemajuan kelompok,” ujarnya.

Baca Juga: BRI Raih Dua Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2024, Dukung Stabilitas Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Produk yang dihasilkan oleh anggota Klaster Usaha Barokah Sayur meliputi berbagai jenis sayuran seperti daun bawang, cabai, tomat, kubis, dan sawi.

Sayuran-sayuran ini kemudian dipasarkan melalui pengepul yang menerima hasil panen dan mendistribusikannya ke masyarakat.

Meski demikian, omzet yang diperoleh para petani ini sering kali tidak menentu karena bergantung pada fluktuasi harga pasar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X