Sambutan Hangat dari Warga Enggano
Tak hanya membawa pengetahuan baru, kegiatan ini juga menumbuhkan semangat kolaborasi antarwarga dan mahasiswa.
Warga dari enam desa aktif terlibat dalam praktik langsung pembuatan pupuk organik. Respon yang diterima pun sangat positif.
Banyak petani mengaku pelatihan ini sangat bermanfaat karena dapat memangkas biaya produksi tanpa mengorbankan hasil panen.
Baca Juga: Kompor Induksi Kian Diminati, Ini Perbandingan Produk Premium dan Ekonomis di Pasaran
Perangkat desa pun turut mengapresiasi program ini sebagai langkah nyata menuju pertanian berkelanjutan dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah.
“Kami senang melihat antusiasme warga. Harapannya, pelatihan ini bisa menjadi titik awal transformasi pertanian di Enggano—lebih ramah lingkungan, lebih mandiri, dan tentu saja, lebih berdaya,” pungkas Hadi.
Menuju Masa Depan yang Lebih Hijau
Dari Pulau Enggano, mahasiswa-mahasiswa muda ini menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal-hal sederhana.
Baca Juga: Harus Sat-Set Tapi Tetap Standout, Ini 2 Lip Cream Multifungsi yang Bisa Jadi Eyeshadow Juga!
Limbah yang selama ini terabaikan bisa menjadi pupuk kehidupan—asal ada kemauan, ilmu, dan kolaborasi.
Dan di tanah yang kaya ini, masa depan pertanian berkelanjutan tampaknya sedang bertunas.***