ASPIRASIKU - Bagaimana Anda memandang pentingnya penyusunan rancangan pembelajaran berbasis pembelajaran sosial emosional?
Dalam dunia pendidikan saat ini, tantangan yang dihadapi oleh siswa tidak hanya datang dari aspek akademik, tetapi juga dari tekanan sosial, emosional, hingga dinamika kehidupan yang kompleks.
Sebagai seorang guru, saya meyakini bahwa pendidikan tidak cukup hanya mengajarkan pengetahuan kognitif.
Lebih dari itu, kita harus membentuk karakter dan kecerdasan emosional peserta didik.
Di sinilah pentingnya pembelajaran sosial emosional (Social Emotional Learning/SEL) dalam penyusunan rancangan pembelajaran.
Pembelajaran sosial emosional adalah proses di mana siswa belajar mengenali dan mengelola emosi, membangun hubungan yang positif, menunjukkan empati terhadap orang lain, mengambil keputusan yang bertanggung jawab, dan mengelola situasi sosial dengan efektif.
Integrasi nilai-nilai SEL dalam proses belajar mengajar akan menciptakan suasana kelas yang lebih inklusif, aman, dan suportif bagi semua pihak.
Mengapa SEL Perlu Dimasukkan dalam Rencana Pembelajaran?
Pertama, SEL mendorong terciptanya lingkungan belajar yang positif. Ketika siswa merasa dihargai dan didengar, mereka lebih termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran.
Hal ini berdampak langsung pada peningkatan prestasi akademik dan keterlibatan siswa.
Kedua, SEL menumbuhkan keterampilan hidup yang esensial. Di luar ruang kelas, siswa akan menghadapi situasi nyata yang membutuhkan kecakapan sosial dan emosional.
Kemampuan untuk bekerja sama, mengendalikan emosi, menyelesaikan konflik, dan berpikir kritis menjadi bekal utama untuk menghadapi kehidupan yang penuh tantangan.