ASPIRASIKU - Kesempatan emas bagi para pelajar Indonesia yang bercita-cita kuliah di luar negeri kini terbuka lebar!
Program Beasiswa Garuda 2025 Gelombang 1 telah resmi dibuka mulai 21 hingga 23 April 2025, memberikan peluang luar biasa bagi generasi muda bangsa untuk meraih pendidikan bergengsi di perguruan tinggi luar negeri (PTLN) pilihan.
Dengan visi besar untuk mendorong keunggulan akademik dan kepemimpinan, Beasiswa Garuda hadir sebagai jembatan mewujudkan mimpi anak-anak Indonesia yang ingin mengukir prestasi di kancah global.
Gelombang pertama ini menjadi langkah awal yang sangat krusial. Pada periode ini, peserta diminta untuk mengisi data awal dan mengunggah seluruh berkas pendaftaran, termasuk dokumen identitas, rekam akademik, serta bukti prestasi yang dimiliki.
Selain itu, peserta juga sudah dapat mengunggah Letter of Acceptance (LoA) dari perguruan tinggi tujuan luar negeri mereka, menjadikan gelombang ini sebagai titik awal proses seleksi yang sangat kompetitif dan strategis.
Program Beasiswa Garuda merupakan bagian dari ekosistem Sekolah Unggul Garuda, yang menekankan pentingnya pembangunan karakter, kepemimpinan, dan pengabdian masyarakat, selain dari pencapaian akademik.
Dengan mengusung tiga pilar utama—yakni penyeimbang, inkubator pemimpin, dan pilar prestasi akademik—beasiswa ini dirancang untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas, namun juga tangguh dan berintegritas.
Baca Juga: Pesan Paskah Terakhir Paus Fransiskus: Seruan Gencatan Senjata di Gaza Sehari Sebelum Wafat
Seleksi untuk gelombang pertama akan dilangsungkan segera setelah masa pendaftaran ditutup, yakni pada 24 hingga 27 April 2025.
Proses ini akan melibatkan penilaian menyeluruh dari tim seleksi yang menilai kelayakan peserta berdasarkan dokumen, latar belakang, serta potensi kontribusi mereka bagi bangsa.
Pengumuman peserta yang lolos seleksi gelombang pertama akan dilakukan pada 28 April 2025, sehingga para calon penerima beasiswa tak perlu menunggu lama untuk mengetahui hasilnya.
Keunggulan mengikuti seleksi di gelombang pertama adalah ketersediaan kuota yang masih terbuka lebar serta kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan perhatian lebih awal dari tim seleksi.
Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Sosok yang Pernah Puji Kehangatan Keluarga Indonesia