ASPIRASIKU - Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, kembali menunjukkan peran strategisnya dalam pengembangan pendidikan Islam di Indonesia.
Berdiri sejak tahun 1917 atas prakarsa ulama besar KH Bisri Syansuri, pondok pesantren ini terus melahirkan inovasi-inovasi pendidikan, salah satunya melalui program beasiswa penuh dan sebagian untuk tahun ajaran 2025.
Program ini menjadi bukti komitmen Pondok Denanyar dalam memperluas akses pendidikan berkualitas bagi generasi muda, khususnya dari kalangan kurang mampu.
Beasiswa santri ini terbuka bagi santri dari jenjang SMP sederajat, SMA sederajat, hingga Ma'had Aly. Bentuk bantuan yang diberikan sangat komprehensif.
Baca Juga: Kabar Gembira! Politeknik ATI Makassar Segera Buka Beasiswa SDM Sawit 2025
Untuk beasiswa penuh, santri akan mendapatkan biaya pendidikan, fasilitas asrama, serta kebutuhan pokok selama menempuh pendidikan.
Sementara beasiswa sebagian mencakup biaya pendidikan atau fasilitas pesantren saja, disesuaikan dengan kondisi masing-masing penerima.
KH Abdussalam Shohib atau yang akrab disapa Gus Salam, selaku pengasuh Pondok Pesantren Denanyar, menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari semangat pesantren dalam memajukan pendidikan Islam.
Ia menekankan pentingnya keberlanjutan dan pemerataan pendidikan yang bermutu, tidak hanya bagi mereka yang mampu secara finansial, tetapi juga bagi anak-anak dari keluarga yang sedang berjuang secara ekonomi.
"Durasi beasiswa ditentukan berdasarkan jenjang pendidikan," ujar Gus Salam kepada NU Online Jatim.
"Untuk jenjang SMP dan SMA sederajat, beasiswa diberikan selama tiga tahun. Sedangkan untuk Ma'had Aly, beasiswa berlangsung selama empat tahun, dengan evaluasi tahunan untuk melihat perkembangan akademik dan perilaku santri."
Selain memberikan bantuan finansial, Pondok Denanyar juga memperkaya program pendidikannya dengan berbagai program unggulan.
Para penerima beasiswa berkesempatan mengikuti program pendalaman kitab kuning, tahsin wal tahfidz Al-Qur’an, serta penguasaan bahasa asing seperti Arab, Inggris, dan Jepang.