DUH! Kondisi Keuangan PFN Memprihatinkan, Utang Menumpuk Puluhan Miliar, Gaji dan THR Karyawan Tertunggak

photo author
- Sabtu, 22 Maret 2025 | 17:44 WIB
Ifan Seventeen Ungkap Kondisi Keuangan PFN yang Memprihatinkan (Instagram/ifanseventeen)
Ifan Seventeen Ungkap Kondisi Keuangan PFN yang Memprihatinkan (Instagram/ifanseventeen)

ASPIRASIKU — Ifan Seventeen atau Riefian Fajarsyah, yang baru saja ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN), buka suara mengenai kondisi finansial perusahaan.

Melalui unggahan terbarunya pada Jumat, 21 Maret 2025, Ifan mengungkapkan bahwa PFN tengah menghadapi situasi keuangan yang sulit.

"PFN adalah perusahaan yang masih bleeding," tulis Ifan, menggambarkan kondisi keuangan perusahaan yang berdarah-darah.

Ifan menjelaskan bahwa saat ini PFN dibebani utang yang menumpuk hingga puluhan miliar rupiah.

Baca Juga: BRI Raih Penghargaan Anugerah Avirama Nawasena 2024 atas Komitmen Inklusi dan Keberagaman

Bahkan, kewajiban pembayaran gaji pegawai, hutang kepada vendor, iuran BPJS, hingga tunjangan hari raya (THR) yang seharusnya diberikan kepada seluruh karyawan masih belum terselesaikan.

"Hutang yang masih menumpuk puluhan miliar, beberapa kewajiban pembayaran gaji ke belakang, hutang vendor, BPJS, hingga THR yang sampai saat ini belum tersampaikan untuk seluruh pegawai," tambahnya.

Penunjukan Ifan sebagai Direktur Utama PFN sebelumnya menuai pertanyaan dari berbagai pihak.

Pasalnya, Ifan lebih dikenal sebagai musisi dan vokalis band Seventeen, bukan seorang pelaku industri perfilman.

Baca Juga: Preman Pensiun 9, Episode Sabtu, 22 Maret 2025: Bos Arogan Kumpulkan Pasukan Buat Cari Orang yang Sudah Bikin Dia Malu

Namun, Ifan menegaskan bahwa keputusannya menerima jabatan ini adalah bentuk pengabdian.

"Ini bukan kerjaan yang sifatnya ongkang-ongkang kaki lalu dapat gaji. Ke depannya harus ada komitmen dan kerja keras yang harus saya lakukan sebagai pemimpin baru," tegas Ifan.

Lebih lanjut, Ifan mengungkapkan bahwa PFN tidak menerima dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sehingga operasional perusahaan sepenuhnya bergantung pada pendapatan sendiri.

"Jika tidak memenuhi target, memang sudah konsekuensi pembayaran gaji harus direlakan," ungkap Ifan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X