3. Penggunaan Penilaian Autentik:
Bagi saya, implementasi UbD juga mencakup penerapan penilaian autentik yang mencerminkan situasi dunia nyata.
Penilaian ini dirancang untuk mengukur pemahaman konsep dan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam konteks yang relevan.
4. Fleksibilitas dan Penyesuaian:
Implementasi UbD membutuhkan fleksibilitas dalam pengajaran.
Baca Juga: Catatan Wali Kelas di Raport SMA, Ini yang Bisa Ditulis Narasi Kata-kata untuk Siswa
Guru perlu dapat menyesuaikan rencana pembelajaran mereka berdasarkan respons siswa dan mengidentifikasi peluang untuk memperkuat pemahaman mereka.
5. Pemikiran Kritis dan Refleksi Guru:
Implementasi UbD melibatkan pemikiran kritis dan refleksi guru secara terusmenerus.
Guru perlu secara aktif merefleksikan efektivitas pembelajaran mereka, menganalisis data hasil pembelajaran, dan membuat perubahan jika diperlukan untuk meningkatkan pengajaran mereka.
Baca Juga: Metode Mengirim Surat Al-Fatihah untuk Orang yang Telah Meninggal
6. Pemberdayaan Siswa sebagai Pembelajar Aktif:
Implementasi UbD bagi saya juga melibatkan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar aktif.
Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa menjalani proses pembelajaran, membangun pemahaman mereka sendiri, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Secara keseluruhan, implementasi UbD bukan hanya tentang mengikuti langkahlangkah tertentu.