ASPIRASIKU – Saat ini masih banyak yang ragu membeli motor listrik lantaran diduga mudah terbakar.
Banyaknya kasus motor listrik yang terbakar, baik di dalam maupun di luar negeri disebut-sebut sebagai penyebab minimnya minat Masyarakat membeli motor listrik meski dapat subsidi dari pemerintah.
Tapi apakah benar system kelistrikan motor listrik yang saat ini banyak dijual di Indonesia belum aman dan membuatnya mudah terbakar?
Sebelum menjawab hal itu, sebenarnya potensi kendaraan terbakar bisa terjadi pada jenis apa saja. Baik yang bebasis baterai maupun yang menggunakan BBM.
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika kita sudah punya motor listrik atau ingin membelinya agar tahu beberapa penyebab kebakaran.
Baca Juga: AWAS! Banyak Pengendara Motor Lawan Arah Picu Kecelakaan Lalu Lintas, Polisi Pasang ETLE
1. Arus Lebih: Jika motor listrik menerima arus yang lebih tinggi dari yang dapat ditangani, ini dapat menyebabkan panas berlebih dan potensi kebakaran.
Ini bisa terjadi jika terdapat hubung singkat atau jika sistem listrik tidak diatur dengan benar.
2. Komponen yang Rusak atau Aus: Komponen dalam motor listrik dapat mengalami keausan atau kerusakan akibat penggunaan yang berkepanjangan atau penggunaan yang kasar.
Jika komponen penting seperti kawat, isolator, atau bagian lainnya mengalami kerusakan, ini dapat menyebabkan panas berlebih dan potensi kebakaran.
3. Isolasi yang Rusak: Isolasi adalah lapisan yang memisahkan kawat-kawat yang membawa arus listrik.
Jika isolasi rusak atau terkelupas, dapat terjadi hubung singkat antara kawat-kawat tersebut, yang dapat menyebabkan panas berlebih dan kebakaran.
4. Overheating pada Bagian Tertentu: Beberapa bagian dalam motor listrik dapat menjadi lebih panas dari yang seharusnya jika ada masalah dalam operasinya.
Ini bisa terjadi jika bearing atau bagian lainnya mengalami gesekan berlebih atau jika ada masalah dengan pendinginan.
