ASPIRASIKU - Pemalsuan produk otomotif masih menjadi persoalan serius di Indonesia.
Tidak hanya merugikan konsumen, peredaran produk palsu juga membahayakan keselamatan berkendara.
Selama ini oli dikenal sebagai produk yang paling sering dipalsukan. Namun, faktanya sejumlah komponen vital kendaraan juga rawan ditiru dan beredar luas di pasaran.
Salah satunya adalah suku cadang rem, mulai dari kampas, cakram, hingga minyak rem.
Rem palsu biasanya dibuat dari bahan berkualitas rendah, cepat aus, dan berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal.
Selain rem, busi (spark plug) juga menjadi incaran pemalsu.
Ukurannya yang kecil dan permintaan pasar yang tinggi membuat komponen ini mudah dikemas ulang menyerupai produk asli. Dampaknya, performa mesin bisa menurun drastis.
Produk lain yang kerap dipalsukan adalah filter kendaraan (oli, udara, hingga bahan bakar).
Baca Juga: Mentan Klaim Harga Beras Turun di 32 Provinsi, Ingatkan Jangan Sampai Rugikan Petani
Filter palsu tidak mampu menyaring kotoran dengan baik sehingga berisiko merusak mesin dalam jangka panjang.
Tak hanya itu, aki palsu juga beredar luas. Meski harganya murah, aki tiruan umumnya memiliki daya rendah dan masa pakai singkat.
Pemalsuan juga menyasar lampu kendaraan, ban rekondisi yang dijual seolah baru, sabuk timing (timing belt), hingga pelumas tambahan (additive) yang justru bisa merusak mesin jika digunakan.
Masyarakat diminta lebih berhati-hati saat membeli komponen otomotif.
