Tragedi Kanjuruhan Malang dari CCTV Dikatakan Mahfud MD Lebih Mengerikan dari yang Beredar di TV dan Medsos

photo author
- Selasa, 18 Oktober 2022 | 08:30 WIB
Keterangan Pers Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, 14 Oktober 2022 (YouTube/Sekretariat Presiden)
Keterangan Pers Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, 14 Oktober 2022 (YouTube/Sekretariat Presiden)

ASPIRASIKU - Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Mahfud MD ungkap mengerikannya tragedi Kanjuruhan Malang.

Mahfud MD sampaikan fakta yang ditemukan tim pencari fakta proses jatuhnya korban di Stadion Kanjuruhan Malang.

Menurutnya, proses jatuhnya korban di Kanjuruhan Malang itu jauh lebih mengerikan dari yang beredar di telivisi maupun di medsos.

Baca Juga: Viral Kosan Cewek Cantik di Karawang Dipenuhi Sampah, Ibu Kos Sampe Syok

"Karena kami merekontruksi dari 32 CCTV yang dimiliki oleh aparat. "Jadi itu lebih mengerikan dari semprot mati, semprot mati," kata Mahfud MD dalam keterangan persnya.

"Ada yang saling gandengan untuk keluar bersama, ada yang sudah keluar dan tertinggal, balik lagi terinjak-injak mati," katanya menambahkan.

Bahkan ada yang juga meninggal dunia saat pada proses membantu temannya pernafasan, lalu kena semprot dan akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Teks Susunan Upacara Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022

"Ada yang bantu pernafasan kena semprot juga mati. Kemudian yang mati dan cacat, serta krisis, itu dipastikan terjadi desakan karena adanya gas air mata yang disemprotkan," ujarnya.

Adapun peringkat keberbahayaan racun pada gas itu, menurut Mahfud MD sekarang sedang diperiksa oleh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).

"Apapun hasil dari BRIN tidak bisa disimpulkan kematian masa disebabkan gas air mata," katanya.

Baca Juga: Polda Jatim Terus Usut Tragedi Kanjuruhan Malang, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan Akan Diperiksa

Namun sayangnya, menurut Mahfud MD atas peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan Malang stakeholder terkait saling menghindar dan lempar tanggungjawab.

"Hasil pemeriksaan kami semua stake holder saling menghindar dari tanggungjawab dengan berlindung dari kontrak-kontrak yang dianggap sah," kata dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama

Sumber: PMJ News, Youtube/Sekretariat Presiden

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X