Gubernur Aceh itu juga mengklarifikasi pemberitaan mengenai kedatangan tim dari China yang bertugas mendeteksi korban tertimbun lumpur dan material longsor.
Menurutnya, tim tersebut merupakan relawan dari sebuah LSM, bukan perwakilan resmi pemerintah China.
Baca Juga: Gubernur Aceh Minta Mendagri Terbitkan Aturan Khusus Cegah Lonjakan Harga di Tengah Banjir
“Mereka tengah menyisir lokasi terdampak banjir yang parah untuk menemukan mayat yang belum dievakuasi. Itu kepakaran mereka, itu tugas mereka,” jelasnya.
“Itu saya rasa dari LSM juga berkaitan dengan pemerintah.”
Imbau Warga Tidak Ambil Kesempatan dalam Situasi Darurat
Mualem juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi dengan mengambil bantuan untuk kepentingan pribadi.
“Makanya kita perlu kesadaran dalam membantu masyarakat, jangan ambil kesempatan dalam air keruh,” tegasnya.
Baca Juga: Sudah Dibuka! CEK Syarat untuk Mendaftar Seleksi PPIH Arab Saudi Tingkat Pusat
“Kita betul-betul menyayangi masyarakat kita, terutama yang di pedalaman, karena saya rasa mereka belum 100 persen mendapatkan bantuan.”
Bahas Kebutuhan Relawan dan Medis dalam Rapat dengan Presiden
Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, Mualem menyampaikan berbagai kendala di lapangan, termasuk minimnya tenaga medis dan relawan yang menangani korban bencana.
“Mana yang tidak nyambung, disambungkan. Mana yang kurang, kita usahakan. Banyak fasilitas yang kurang, kita bereskan dalam pembicaraan bersama Bapak Presiden. Secepat mungkin kita pulihkan,” ungkapnya.
Baca Juga: Keppres Sudah Ditetapkan! Inilah Daftar Besaran Biaya Haji 2026 Per Embarkasi
Menurut Mualem, empat daerah yang terdampak paling parah adalah Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan Takengon.