ASPIRASIKU - Upaya pemulihan pascabencana banjir dan longsor di Aceh menunjukkan progres penting.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan sebanyak 2.000 liter BBM—terdiri dari 1.000 liter biosolar dan 1.000 liter pertalite—telah berhasil didistribusikan ke dua kabupaten yang sempat terisolasi, yakni Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Pengiriman dilakukan menggunakan pesawat perintis karena akses darat belum sepenuhnya pulih.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan suplai energi ini menjadi kebutuhan mendesak setelah jalur utama menuju dua wilayah tersebut terputus akibat longsor.
Baca Juga: Deforestasi 1,4 Juta Hektare Mengancam Sumatera: WALHI Soroti Izin Negara dan Rusaknya Fungsi Hutan
“Hari ini di Aceh, PT Pertamina telah menyalurkan BBM melalui pesawat perintis ke Bener Meriah dan Aceh Tengah, tahap awal sebanyak 1.000 liter biosolar dan 1.000 liter pertalite.
Ini tentu saja akan sangat membantu mobilitas tim gabungan maupun masyarakat,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (5/12).
Akses Jalan Masih Terputus, BBM Didrop dari Udara
Pengiriman melalui jalur udara menjadi opsi utama karena beberapa ruas jalan belum dapat dilalui.
Ruas Bireuen–Takengon masih putus total di Bener Meriah, sementara tim gabungan tengah mempercepat pemasangan Jembatan Bailey di Teupin Mane sebagai solusi darurat.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Yakinkan Publik: Banjir Sumatera Tak Ganggu Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Dari arah lain, akses Aceh Utara–Bener Meriah baru dapat ditembus hingga kilometer 60 dan masih menyisakan sekitar 22 kilometer yang tertutup material longsor.
Situasi ini membuat suplai logistik dan energi sangat bergantung pada helikopter dan pesawat perintis.
Abdul menegaskan bahwa ketersediaan BBM ini akan mempercepat berbagai operasi tanggap darurat.
