ASPIRASIKU - Presiden Prabowo Subianto memberikan lampu hijau kepada Kementerian Agama (Kemenag) untuk membentuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren, sebagai bentuk perhatian lebih besar terhadap lembaga pendidikan berbasis agama di Indonesia.
Keputusan tersebut tertuang dalam surat bernomor B-617/M/D-1/HK.03.00/10/2025 yang ditandatangani oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi pada 21 Oktober 2025.
“Pembentukan Dirjen ini bertujuan untuk memberikan perhatian yang lebih besar, baik dari segi personalia, pendanaan, maupun program, agar pemerintah semakin hadir dalam melayani dan mendukung perkembangan pesantren di seluruh Indonesia,” ujar Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi'i dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Baca Juga: PT Dahana Buka Lowongan Kerja, Ada 16 Posisi untuk Lulusan SMA Hingga S1
Menurutnya, keberadaan Ditjen Pesantren akan memperkuat tiga fungsi utama pesantren, yaitu pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat, agar semakin berdaya dan terintegrasi dalam pembangunan nasional.
Ditjen Pesantren Akan Lakukan Konsolidasi Nasional
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pembentukan Ditjen Pesantren akan menjadi langkah penting untuk melakukan konsolidasi nasional.
Tujuannya agar koordinasi dan pendataan pesantren dapat berjalan lebih baik.
“Selama ini masih ada pesantren yang belum terdata atau belum terjangkau oleh bantuan pemerintah. Dengan adanya Ditjen ini, koordinasi dan sistem pendataan akan lebih tertib dan menyeluruh,” ujar Nasaruddin.
Baca Juga: Telkom dan UMY Cetak 113 Ribu Talenta AI untuk Masa Depan Digital Indonesia
Ia menambahkan, Ditjen Pesantren juga akan melakukan sertifikasi dan pengawasan menyeluruh untuk memastikan seluruh pesantren menjalankan fungsinya dengan baik dan aman.
Insiden Ponpes Al Khoziny Jadi Pemicu
Menurut Mensesneg Prasetyo Hadi, salah satu alasan kuat di balik keputusan Presiden Prabowo adalah insiden ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny beberapa waktu lalu.
“Dari peristiwa itu kita menyadari pentingnya perhatian lebih dari pemerintah terhadap kondisi pesantren, termasuk soal keamanan dan kelayakan bangunan,” ungkap Prasetyo di Istana Merdeka, Jakarta (22/10/2025).