nasional

BGN Kerahkan 5.000 Koki Profesional untuk Program Makan Bergizi Gratis, Bayang-Bayang Kasus Keracunan Massal Masih Mengintai

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 22:00 WIB
Menyoroti langkah BGN menyebar 5000 koki profesional ke berbagai SPPG usai maraknya kasus keracunan massal MBG. (Instagram.com/@badangizinasional.ri)

ASPIRASIKU - Badan Gizi Nasional (BGN) tengah menjadi sorotan publik setelah mengumumkan pengerahan 5.000 koki profesional ke ribuan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.

Langkah ini dilakukan untuk memperkuat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sempat menuai kritik akibat kasus keracunan massal di beberapa daerah.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyebut para tenaga profesional itu akan mulai diterjunkan ke lapangan pada Senin, 13 Oktober 2025 mendatang.

Baca Juga: Polemik BBM Kosong di SPBU Swasta Makin Memanas, Ini Pernyataan Terbaru dari Menteri Bahlil

“Para juru masak yang sudah sangat profesional ini akan kami terjunkan ke berbagai wilayah di Indonesia, mulai hari Senin nanti,” ujar Dadan dalam keterangan resminya, Jumat (10/10/2025).

Namun, di tengah gebrakan tersebut, masih tersisa sejumlah pertanyaan mendasar mengenai akar persoalan dalam pelaksanaan program MBG—terutama soal kebersihan dan keamanan pangan yang dinilai belum tertangani dengan optimal.

Sejak akhir September 2025, BGN memastikan akan melakukan evaluasi total terhadap penyelenggaraan program tersebut, menyusul merebaknya kasus keracunan massal di beberapa wilayah.

Baca Juga: PAM Jaya DKI Jakarta Buka Lowogan Kerja, INTIP Ketentuan di 7 Posisi Ini

SOP Dapur Masih Berantakan

Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus), Aries Marsudiyanto, mengakui bahwa beberapa dapur SPPG belum menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dengan disiplin.

“Keadaan teknis di lapangan, kita evaluasi penyelenggaraan gimana kontrol kesiapan dan tertibkan regulasi yang selama ini kurang,” ujar Aries di Kantor Kemenkes, Jakarta (2/10/2025).

Ia pun menyampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan yang terjadi dan menegaskan pentingnya pembenahan menyeluruh, mulai dari proses memasak hingga kebersihan air yang digunakan.

Baca Juga: BRI Raih Penghargaan Top 50 Emiten BigCap Berkat Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Unggul

“Beberapa SPPG mungkin melakukan di luar SOP, ada yang masaknya terlalu cepat, ada yang airnya juga tidak memenuhi syarat,” ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini