“Terima kasih Bapak Prabowo karena telah membuat Sekolah Rakyat ini sehingga saya dan teman-teman bisa kembali merasakan bangku sekolah,” ujar Daffa.
Baca Juga: IFG Peringati Hari Bela Negara, Tegaskan Komitmen Transformasi Berlandaskan Nilai Kebangsaan
Ungkapan itu ia sampaikan sambil mengenang surat yang pernah ia kirimkan kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, sebagai bentuk harapan agar anak-anak seperti dirinya bisa kembali bersekolah.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan pembangunan Sekolah Rakyat merupakan komitmen pemerintah untuk menghadirkan pendidikan yang layak dan merata, terutama bagi wilayah dan kelompok masyarakat yang sulit menjangkau sekolah formal.
Sejak resmi beroperasi pada Oktober 2025, SRMP 11 Bandung Barat menjadi rumah kedua bagi 100 siswa dari keluarga kurang mampu.
Mereka tinggal dan belajar dalam sistem boarding school dengan pendampingan 33 tenaga pendidik.
Baca Juga: Bencana Belum Usai, Klarifikasi Bupati Bener Meriah Justru Picu Amarah Warganet
Tiga Kurikulum Khusus untuk Peserta Didik
Wakil Kepala Sekolah SRMP 11 Bandung Barat, Deni Hermawan, menjelaskan sekolah ini menerapkan tiga kurikulum yang dirancang sesuai kondisi peserta didik.
Pertama, Kurikulum Persiapan selama tiga bulan (Juli–September) yang berfokus pada pemulihan motivasi belajar.
Sekitar 80 persen siswa sebelumnya tidak bersekolah atau sudah bekerja, sehingga tahap ini penting untuk membangun kembali dasar kompetensi dan karakter.
Kedua, Kurikulum Inti yang dimulai Oktober dengan mengacu pada Kurikulum Nasional, di mana proses pembelajaran dan asesmen berjalan layaknya sekolah reguler.
Baca Juga: Kondisi Aceh Tamiang: Desak-desakan Demi Bertahan Hidup Hari Ini
Ketiga, Kurikulum Keasramaan. Sebagai sekolah berasrama, pembinaan karakter dilakukan sejak sore hingga malam.
Jika guru mengajar pukul 07.00–16.00 WIB, pembinaan dilanjutkan oleh asisten asrama hingga pukul 21.00 WIB, meliputi kegiatan harian, kedisiplinan, hingga ibadah berjemaah.