ASPIRASIKU - Warga Indonesia tengah dirundung duka setelah banjir bandang dan longsor melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Bencana besar ini tak hanya merusak fasilitas umum, tetapi juga merenggut ratusan nyawa serta memaksa ratusan ribu warga mengungsi.
Di Aceh, ribuan pedesaan di 18 kabupaten/kota menjadi wilayah terdampak paling parah.
Kondisi tersebut mendorong Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem, meninjau langsung titik-titik bencana melalui udara pada Rabu, 3 Desember 2025.
Melalui unggahan Instagram resminya, @muzakirmanaf1964, Mualem terlihat mengenakan rompi Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) sembari memandang kondisi Aceh yang luluh lantak akibat banjir.
“Dari jendela pesawat, mata menangkap luka di Tanoh Rencong. Air meluap, rumah hanyut, dan wajah-wajah tabah menunggu harapan tiba,” tulisnya.
Mualem berharap Aceh segera pulih dari bencana besar ini dan warganya bisa bangkit dari keterpurukan. Ia juga mengajak seluruh masyarakat mendoakan para korban jiwa.
“Al-Fatihah untuk para korban bencana yang berpulang,” tutupnya.
Baca Juga: Pedagang Thrifting Gedebage Minta Menkeu Beri Solusi Usai Larangan Impor: Nasib Kami di Ujung Tanduk
Ratusan Korban Jiwa, Angka Terdampak Capai 1,4 Juta Orang
Berdasarkan data terbaru BNPB per Rabu, 3 Desember 2025, jumlah korban meninggal dunia di Aceh mencapai 218 jiwa. Sementara itu, di Sumut tercatat 301 korban jiwa, dan di Sumbar 234 korban jiwa.
Pada kesempatan terpisah, Juru Bicara Posko Komando Kantor Gubernur Aceh, Murthalamuddin atau Muthala, menyampaikan bahwa total warga terdampak banjir dan longsor di Aceh mencapai 1.452.185 jiwa atau 229.767 KK.
Selain itu, jumlah pengungsi mencapai 660.642 jiwa yang tersebar di 828 titik pengungsian.