Jakarta, ASPIRASIKU – Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, menyoroti masih adanya stok beras berusia lebih dari satu tahun yang tersimpan di gudang Perum Bulog.
Hal itu ia sampaikan saat Rapat Kerja bersama Menteri Pertanian, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Direktur Utama Bulog di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).
“Pak, ini masih ada beras yang usianya lebih dari 1 tahun di gudang Bulog ya. Ini tolong segera dikeluarkan. Mengenai perputaran stok Bulog ini tolong sangat-sangat diperhatikan,” ujar Titiek.
Baca Juga: IHSG Dibuka Melemah Usai BI Pangkas Suku Bunga, Saham Perbankan Ikut Terkoreksi
Ia menekankan pentingnya manajemen perputaran stok agar beras lama tidak menumpuk di gudang.
Menurutnya, Bulog harus menerapkan prinsip first in, first out sehingga stok lama dikeluarkan lebih dulu.
“Jangan ada yang stok lama masih ada di situ. Toh kita harus mengeluarkan juga, kenapa harus ditahan-tahan, Pak? Tolong jadi perhatian,” tambahnya.
Baca Juga: BRI Catat Kinerja Positif, NPL Membaik dan Laba Tembus Rp26,53 Triliun pada Semester I 2025
Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramadhani, dalam paparannya menyampaikan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) kini mencapai 3,91 juta ton.
Dari jumlah itu, sekitar 5 persen atau 194.100 ton merupakan beras berusia lebih dari satu tahun.
Sementara beras berusia lebih dari enam bulan mencapai 30,3 persen atau sekitar 1,18 juta ton.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, stok CBP akan dikeluarkan melalui operasi pasar agar beras lama tidak menumpuk.
Baca Juga: FLOQ Desak Pemerintah Longgarkan Pajak Kripto, Sebut Bisa Dongkrak Ekonomi Digital
Pemerintah bersama Bulog dan Bapanas menyalurkan sekitar 6.000 ton beras per hari.