ASPIRASIKU — Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kian memanas setelah serangan militer Amerika Serikat ke wilayah Iran memicu kecaman keras dari Korea Utara (Korut).
Presiden Kim Jong Un menyatakan bahwa negaranya mengecam keras aksi AS yang menyerang tiga fasilitas nuklir utama milik Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Minggu, 22 Juni 2025.
“Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) dengan keras mengecam serangan AS terhadap Iran,” ujar Kim Jong Un dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Reuters, Senin (23/6).
Baca Juga: BPBD DKI Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Potensi Banjir Rob 21–29 Juni 2025
Kim menilai bahwa langkah yang diperintahkan langsung oleh Presiden AS, Donald Trump, merupakan pelanggaran serius terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya pasal mengenai penghormatan terhadap kedaulatan negara lain.
Tak hanya mengkritik AS, Korut juga menyalahkan Israel atas eskalasi konflik bersenjata yang terjadi sejak 13 Juni lalu.
Kim menyebut serangan awal Israel ke Iran sebagai tindakan gegabah yang memicu konflik lanjutan di kawasan.
Baca Juga: BRI Terbitkan Social Bond Rp5 Triliun, Catatkan Oversubscription 1,31 Kali
“Keberanian sembrono Israel yang melancarkan serangan lebih dulu ke Iran menjadi pemicu utama konflik ini,” tegas Kim.
Lebih lanjut, Korut menuding Israel terus mendorong kepentingan sepihaknya melalui aksi militer tanpa henti serta ekspansi wilayah yang mengancam stabilitas regional.
Pihak Korut juga memperingatkan bahwa langkah ceroboh yang diambil oleh Israel dan Amerika Serikat dapat memicu konsekuensi besar yang tak terhindarkan.
Baca Juga: Fuji Utami dan Harapannya akan Cinta yang Sederhana: Kalau Bisa, Jangan Tahu Aku Siapa?
“Konsekuensi yang tak terhindarkan dari langkah sembrono AS dan Israel sedang menanti,” tutup Kim Jong Un.