Baca Juga: Tata Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat, Niat, Keutamaan dan Manfaat Bagi yang Menjalankannya
Sebagai orang tua, kiranya kita perlu belajar kepada Nabi Ya’qub As.
Saat mendekati ajal, beliau bertanya kepada putra-putra beliau perihal nasib agama mereka sepeninggal beliau kelak.
Akankah mereka memegang teguh agama yang mereka selama ini diajarkannya, ataukah mereka akan kembali mengulangi kesesatan? Kisah ini telah diabadikan dalam Al-Qur’an :
أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَٰهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ.
Artinya : “Adakah kalian hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, “Apa yang kalian sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” ( Q.S.Al- Baqarah : 133 ).
Baca Juga: Doa Setelah Sholat Dhuha Sesuai Sunnah, Pembuka Pintu Rezeki
Hadirin jama’ah Jum’at yang berbahagia…
Dari kisah itu, kita tahu bahwa perhatian terpenting orang tua kepada anaknya adalah pada masalah agama dan keselamatan moral putra-putrinya.
Bukan hanya nasib kehidupan duniawi saja, melainkan ilmu dan adab sebagai bekal dalam menjalani hidup yang penuh rintangan dan tantangan.
Warisan harta benda cenderung membuat anak-anak kita tidak rukun karena memperebutkannya, jika mereka tidak dibekali ilmu dan adab.
Baca Juga: Amalan Sunnah Bangun Tidur yang Sangat Baik untuk Jadi Rutinitas Setiap Pagi Hari
Sedangkan warisan ilmu akan menunjukkannya menjadi generasi yang bermoral dan berbudi luhur.
Rasulullah Saw. juga tidak meninggalkan harta benda sebagai warisan untuk keluarga dan umatnya.
Beliau meninggalkan dua perkara yang akan menjadi penuntun umat sepanjang masa, menunjukkan mereka pada jalan kebahagian Dunia dan Akhirat.