لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya ( Q.S At-Tiin : 4).
Hadirin Jama’ah Jum’at yang bersahaja…
Allah Swt. memberi anugerah yang berupa akal kepada manusia untuk mengangkat derajat manusia.
Baca Juga: Sayarat dan Link Daftar Apresiasi Guru Kemenristek di Hari Guru Nasional
Dengan akal ia bisa menemukan jalan, membedakan antara hitam dan putih, antara baik dan buruk, dan membuatnya selamat atau celaka.
Kita diberi akal yang cerdas, kita dianugerahi fikiran agar menjadi pandai. Cerdas dan pandai menurut Rasulullah Saw. adalah sebagaimana yang di jelaskan dalam sabda beliau :
اَلْكَيْسُ مَنْ دانَ نَفْسَهُ وعَمِلَ لِما بَعْدَ الْمَوْتِ. وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَواهَا وتَمَنَّى علَى اللهِ.
Artinya : Orang cerdas adalah orang yang mau memaksa diri beribadah dan beramal untuk ( bekal ) setelah mati. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang menuruti nafsu pada keinginannya, sementara ia berharap ( Surga ) kepada Allah. ( H.R. Baihaqi).
Baca Juga: Putri Bill Gates, Jennifer Gates dan Nayel Nassar Menikah Secara Islam, Jennifer Mualaf?
Anugerah agung ini harusnya tidak kita sia-siakan. Karunia berharga ini mestinya tidak kita biarkan berlalu tanpa guna.
Kita harus mensyukuri dengan menggunakannya sesuai tujuan penciptaannya. Kita harus memafaatkan secara maksimal untuk menimba dan menuntut ilmu, khususnya ilmu agama.
Sebab, ilmu agama adalah kunci kebaikan seseorang. Rasulullah Saw. bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللهُ بهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ.
Artinya : Barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan baginya, niscaya Allah akan memintarkannya dalam urusan agama. ( H.R Bukhari dan Muslim )