Untuk diketahui, dalam kisah masa lalu Edi Santoso saat-saat berurusan dengan aparat penegak hukum dan aksi-aksinya dalam teror di Indonesia.
Edi pernah tergabung dalam jaringan teroris Mujahid Indonesia Barat (MIB), yang dibentuk dan dipimpin oleh pentolan teroris, Abu Robban pada akhir tahun 2012 silam.
Dengan bertujuan untuk menegakan Daulah Islamiyah di Negara Indonesia.
Dalam keterlibatannya di Organisasi Kelompok MIB, Edi Santoso memiliki peran dan dipercaya oleh pemimpinnya untuk membantu menggalang dan mencari sumber dana.
Baca Juga: Wariskan Utang Negara Rp7 Triliun ke Presiden Berikut, Jokowi Dituding Tidak Adil
Dana tersebut digunakan untuk keperluan operasional, serta kelangsungan hidup organisasi yang memiliki cita cita menengakkan Negara Islam di Indonesia.
Dalam pencarian dana itu, Edi Santoso beserta beberapa orang kelompoknya, terlibat dalam aksi perampokan uang di sejumlah bank.
Salah satunya yang sempat menghebohkan Warga Lampung, yakni saat peristiwa perampokan di salah satu bank milik pemerintah, di Wilayah Kabupaten Pringsewu, pada tahun 2013 lalu.
Dalam aksi perampokan itu, Edi Santoso bersama kelompoknya berhasil membawa kabur uang dari dalam brankas bank, dengan jumlah hampir mencapai setengah miliar rupiah.
Namun keterlibatan Edi di Organisasi MIB tidaklah lama.
Pasalnya Abu Robban, pemimpin kelompoknya tewas usai terlibat baku tembak dengan Tim Densus 88 Mabes polri, saat akan dilakukan penyergapan di lokasi persembunyiannya, pada pertengahan tahun 2013 lalu.
Edi dan beberapa orang rekannya berhasil selamat dan melarikan diri.
Dalam pelariannya, Edi kemudian Bergabung dengan Kelompok Mujahid Indonesia Timur (MIT), pimpinan Santoso alias Abu Wardah pada pertengahan tahun 2013 silam.
Selama di MIT serangkaian aksi teror pernah dilakukan bersama kelompoknya.