10 Tahun di Penjara, Ini Curahan Hati Mantan Teroris di Lampung Setelah Bebas dan Bisa Jalani Puasa di Rumah

photo author
- Selasa, 19 April 2022 | 13:30 WIB
Curahan Hati Mantan Teroris di Lampung Setelah Bebas dari Penjara (Ist)
Curahan Hati Mantan Teroris di Lampung Setelah Bebas dari Penjara (Ist)

ASPIRASIKU - Inilah cerita dan curahan hati Edi Santoso (48), warga Kelurahan Panjang Selatan, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung seorang mantan Narapidana Teroris (Napiter).

Edi pernah terlibat dalam organisasi paham radikal dan terlarang di Indonesia. Berbagai tindak kejahatan untuk mendanai agenda teror di Indonesia inilah yang mengirimkan dirinya ke dalam penjara.

Edi menceritakan banyak hal, termasuk masa-masa kelamnya saat bergabung sebagai Mujahid Indonesia Barat (MIB) dan Mujahid Indonesia Timur (MIT).

Baca Juga: Lama tak Terlihat, Aktor Kim Seon Ho Tertangkap Kamera Tiba di Bandara Incheon

Namun kini ia merasa bahagia, sebab, ia bisa menjalankan ibadah puasa seperti warga pada umumnya.

Ia bisa menjalankan ibadah puasa bersama keluarganya di Kota Bandar Lampung. Momen yang tidak ia temui selama 10 tahun, karena harus menjalankan hukuman sejak tahun 2022.

Dalam cerita Edi, sosok pria bertinggi badan sekitar 165 cm, berambut pendek dan berjanggut ini merasa bersyukur bisa bebas dari kelompok teroris.

Ia bersyukur bisa kembali berkumpul dengan keluarganya dan saat ini ada kesempatan untuk dirinya bisa memperbaiki diri, menjalani ibadah sesuai syariat agama Islam sesungguhnya.

Baca Juga: Syarat dan Ketentuan Reservasi Online Tiket Kapal Laut Indonesia Ferry

"Beruntung sekali bisa kembali ke jalan yang benar. Saya merasa seperti bayi yang terlahir kembali," kata Edi dalam ceritanya.

Apa yang terjadi pada masa lalu pada dirinya, Edi kini menyadari, tindakan di masa lalunya adalah tindakan yang salah.

Keterlibatannya dalam kelompok teroris bukan tindakan yang dibenarkan. Bahkan banyak hal yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Baca Juga: Lupa Menghitung Hutang Puasa Ramadhan Tahun Lalu? Begini Cara Membayarnya Menurut Buya Yahya

Edi menyebutkan apa saja hal yang bertentangan dengan ajaran Islam, saat dirinya masih aktif menjadi pengikut organisai kelompok radikal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X