Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, menyebut pihaknya telah menurunkan tim khusus.
Baca Juga: Pidato Panas Prabowo di Munas PKS: Rp300 Triliun Diselamatkan untuk Program Makan Bergizi Gratis?
“Kepolisian membantu melalui Satgas Pengawasan agar MBG berjalan dengan baik, aman, dan tidak menimbulkan dampak negatif. Evaluasi masih berlangsung, ke depan pengawasan akan lebih ketat,” tegas Hendra.
Temuan Bakteri Pembusuk
Hasil uji Labkesda Dinas Kesehatan Jabar mengungkap keberadaan dua bakteri pembusuk dalam sampel makanan MBG, yakni Salmonella dan Bacillus cereus.
Kepala UPTD Labkesda, dr. Ryan Bayusantika Ristandi, menyebut sumber bakteri berasal dari komponen karbohidrat.
“Makanan yang disimpan terlalu lama pada suhu ruang tanpa pengendalian suhu rentan memunculkan bakteri. Standar penyimpanan harus di atas 60 derajat atau di bawah 5 derajat Celsius,” jelas Ryan.
Baca Juga: BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan, Perkuat Layanan Keuangan di Sumatra
BGN: “Kasus di Luar Nalar”
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, menilai kasus ini sulit diterima akal sehat.
Ia menyoroti penyimpanan bahan baku yang tidak segar, termasuk ratusan ekor ayam yang disimpan berhari-hari sebelum dimasak.
“Kasus di Bandung ini sungguh di luar nalar. Tidak mungkin kualitas daging tetap terjaga jika penyimpanan dilakukan seperti itu,” ujarnya.
Baca Juga: Krisis Stok BBM di SPBU Swasta, Pemerintah Desak Segera Realisasikan Pasokan BBM dari Pertamina
Hingga kini, publik mendesak perbaikan menyeluruh dalam pelaksanaan program MBG agar benar-benar menjamin keamanan dan kenyamanan penerima manfaat, mulai dari siswa sekolah hingga ibu menyusui.***
