ASPIRASIKU – Warga Kota Cirebon dibuat geger oleh kabar kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang disebut-sebut mencapai 1.000 persen.
Kenaikan fantastis ini memicu gelombang keluhan dari masyarakat yang menilai kebijakan tersebut tidak masuk akal.
Situasi yang memanas membuat Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, turun tangan. Ia menegaskan bahwa kenaikan memang terjadi, tetapi tidak sampai 1.000 persen seperti yang beredar.
Baca Juga: Dihantam Tarif Tinggi AS, Perusahaan China Serbu Indonesia untuk Ekspansi
“Kenaikan ada tapi tidak sampai 1.000 persen. Saya sudah kaji ulang, saya akan lakukan proses ini cepat,” kata Edo di Balai Kota Cirebon, Kamis (14/8/2025).
Edo, yang baru lima bulan menjabat, menyebut kebijakan kenaikan PBB itu merupakan warisan pemerintahan sebelumnya.
Ia berjanji akan mencari solusi terbaik demi meringankan beban warga.
“Mudah-mudahan kita bisa ada formulasi yang bagus sehingga bisa menurunkan PBB,” ujarnya.
Sebelum pernyataan resmi Wali Kota Edo, protes warga sudah lebih dulu menyeruak.
Paguyuban Pelangi Cirebon menjadi salah satu pihak yang lantang menolak kenaikan tarif pajak tersebut, bahkan membeberkan bukti dugaan lonjakan tarif ke publik.
Koordinator Paguyuban Pelangi, Hendrawan Rizal, mengaku tagihan PBB miliknya melonjak hampir sepuluh kali lipat.
“Saya kaget sekali, tiba-tiba tagihan PBB naik hampir sepuluh kali lipat,” ungkapnya.
Baca Juga: Tampil Berani di Hari Kemerdekaan, Ini Tips Pilih Lipstik Bold yang Tepat
