Ini Awal Cerita Remaja Cirebon Nyaris Akhiri Hidup karena Putus Sekolah, Hingga Akhirnya Dijadikan Anak Asuh Dedi Mulyadi

photo author
- Rabu, 11 Juni 2025 | 07:00 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.  ((Instagram.com/@dedimulyadi71))
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. ((Instagram.com/@dedimulyadi71))

ASPIRASIKU – Publik tengah digemparkan oleh kisah pilu seorang remaja berinisial M asal Cirebon, Jawa Barat, yang diduga nekat mencoba mengakhiri hidup akibat tekanan mental setelah tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA karena keterbatasan ekonomi keluarga.

Remaja 17 tahun itu dilaporkan menenggak cairan pembersih lantai dan sempat dilarikan ke rumah sakit. Beruntung, nyawanya berhasil diselamatkan setelah mendapat penanganan medis.

Menanggapi insiden tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung bergerak cepat.

Melalui akun TikTok resminya @dedimulyadiofficial pada Selasa (10/6/2025), Dedi menyampaikan bahwa dirinya telah mengutus ajudan ke Cirebon untuk mengurus biaya perawatan sang remaja.

Baca Juga: Program Sulbar Cerdas Siapkan 1.000 Beasiswa Kuliah, dari D3 hingga S3 Secara Transparan

"Mulai hari ini, dia (Remaja M) menjadi anak asuh saya. Dia akan melanjutkan pendidikan di SMA negeri sampai tamat dengan biaya dari saya," ujar Dedi dalam pernyataannya.

Lebih lanjut, Dedi berjanji akan terus mendampingi pendidikan M hingga ke jenjang perguruan tinggi, jika ia memiliki kemampuan dan keinginan untuk melanjutkan.

Sebelumnya, M diketahui telah menyelesaikan pendidikan di tingkat Madrasah Tsanawiyah (setara SMP), dan sempat diterima di salah satu SMA di wilayah Cirebon.

Namun, ia hanya mampu bersekolah selama satu semester pada tahun 2024 sebelum akhirnya terpaksa berhenti karena kondisi ekonomi keluarga yang memprihatinkan.

Baca Juga: Kabar Gembira! Jelang HUT Jakarta, Ancol Gratiskan Tiket Masuk Bagi Wisatawan Mulai 10 Juni Sampai Kapan, Cek Selengkapnya

Gubernur Dedi Mulyadi menyatakan keprihatinannya atas insiden tersebut dan berharap tidak ada lagi anak-anak di Jawa Barat yang kehilangan kesempatan bersekolah hanya karena kemiskinan.

"Saya mengajak kita semua bergotong royong agar orang miskin bisa sekolah. Semoga di Jawa Barat, semua anak bisa sekolah dan lulus SMA," tegasnya.

Kisah ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memastikan akses pendidikan yang inklusif dan merata bagi seluruh anak bangsa, tanpa terkecuali.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X