Dedi Mulyadi - Pramono Anung, Dua Gaya Pemimpin Atasi Kenakalan Remaja di Jawa Barat dan Jakarta

photo author
- Kamis, 22 Mei 2025 | 08:00 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kanan) dan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung (kiri).  ((Instagram.com / @dedimulyadi71 - @pramonoanungw))
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kanan) dan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung (kiri). ((Instagram.com / @dedimulyadi71 - @pramonoanungw))

ASPIRASIKU – Maraknya aksi kenakalan remaja seperti tawuran, balapan liar, hingga kecanduan gim online menjadi perhatian serius pemerintah daerah, khususnya di Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta.

Dua kepala daerah, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, kini mencuri perhatian publik karena pendekatan unik mereka dalam menangani persoalan ini.

Panca Waluya: Solusi Pendidikan Khas Dedi Mulyadi

Di wilayah Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengusung konsep Panca Waluya—sebuah pendekatan pendidikan karakter untuk membentuk peserta didik yang lebih disiplin dan bermoral.

Baca Juga: Dirgia Jasmine Raih Juara I Lomba Bertutur 2025 se-Kota Bandar Lampung, Hingga Para Juri Kasih Tips Ini ke Seluruh Peserta

Program ini menyasar langsung pelajar bermasalah, seperti pelaku tawuran, pecandu gim online, dan pembalap liar.

Salah satu terobosan dalam Panca Waluya adalah mengirimkan siswa yang terlibat kenakalan ke barak milik TNI guna mengikuti pelatihan karakter.

Pada Selasa, 20 Mei 2025, sebanyak 273 siswa resmi dipulangkan setelah menjalani 18 hari pendidikan karakter di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Bandung.

Baca Juga: Aggre Capital dan BPR Olympindo Group Jalin Kerja Sama Digitalisasi, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Dalam pidatonya di Gedung Sate, Bandung, Dedi menanggapi berbagai keraguan publik terhadap programnya.

“Jadi membangun hubungan negara dengan rakyat itu dengan rasa, bukan urusan administrasi kewilayahan. Banyak orang meragukan, akhirnya waktu yang menjawab,” tegasnya.

Manggarai Bersholawat: Pendekatan Budaya ala Pramono Anung

Sementara itu, di Ibu Kota, Pramono Anung memilih pendekatan berbeda. Gubernur DKI Jakarta itu mencanangkan program Manggarai Bersholawat—sebuah pendekatan berbasis budaya dan keagamaan untuk menekan angka tawuran, terutama di kawasan Manggarai yang kerap menjadi titik rawan konflik remaja.

Baca Juga: Sekolah Kedinasan STMKG Buka Pendaftaran Tahun 2025! Simak Persyaratan, Tahapan Seleksi, Hingga Biaya Seleksinya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X