ASPIRASIKU – Tahukah kamu bahwa dunia sedang menggalakkan transisi energi besar-besaran untuk mencapai Net-Zero Emission?
Target Indonesia untuk Net-Zero Emission adalah tahun 2060 atau lebih cepat. Salah satu cara yang ditempuh ialah transisi energi.
Transisi energi di sini merupakan pengalihan penggunaan sumber energi dalam jumlah dan pola penggunaan dari sumber energi bahan bakar fosil menjadi energi baru dan terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.
Adapun Net-Zero Emission (NZE) atau nol emisi karbon adalah kondisi di mana jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap oleh bumi.
Berdasarkan Indonesia Energy Transition Outlook (IETO), sumber energi yang digunakan masih dominan dengan bahan bakar fosil yang menyumbang gas emisi CH4 lebih dari 90%.
Padahal gas emisi adalah penyebab pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim. Kondisi ini dapat memperburuk kondisi bumi tempat kita tinggal.
Tak hanya itu, bahan bakar fosil merupakan sumberdaya yang akan habis bila digunakan terus-menerus. Kelangkaan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas bumi menyebabkan harga jualnya makin melonjak.
Bahan bakar yang makin langka akan menyebabkan krisis energi global bila tidak segera dialihkan. Di sisi lain, harganya yang kian mahal berakibat pada krisis ekonomi global.
Maka dari itu, tansisi energi dari sumber energi bahan bakar fosil ke sumber energi baru dan terbarukan (EBT) harus diupayakan dengan serius.
Yang dimaksud dengan EBT adalah jenis energi yang dihasilkan dari teknologi baru pengolahan sumber energi terbarukan, seperti surya, angin, air, panas bumi, dan bioenergi.
Baca Juga: Begini Contoh Surat Lamaran dan Surat Pernyataan Diri Calon PPPK Kementerian Agama Tahun 2022
Indonesia sebagai negara yang peduli dengan isu ini menerapkan berbagai upaya yang serius demi terwujudnya NZE 2060.