Menurut Claire Zhao, analis senior IDC China, kesuksesan merek Tiongkok justru ditopang oleh investasi besar dalam promosi, riset, dan pengembangan.
“Iterasi teknologi yang cepat secara langsung meningkatkan daya saing produk dan loyalitas pengguna,” ujarnya.
Baca Juga: Fenomena 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' Viral, Publik Geram Penyalahgunaan Sirene dan Strobo
Agresif di R&D dan Ekspansi Pasar
Para produsen Tiongkok tidak hanya menguasai pasar domestik, tetapi juga gencar menembus pasar AS dan Eropa yang memiliki penetrasi lebih tinggi.
Untuk itu, mereka menggelontorkan dana besar ke riset dan pengembangan.
Ecovacs meningkatkan pengeluaran litbang dari 549 juta yuan (US$77 juta) pada 2021 menjadi 1,34 miliar yuan dalam sembilan bulan pertama 2024.
Roborock menginvestasikan 971 juta yuan tahun lalu, atau setara 8,1 persen dari pendapatan perusahaan.
Hasilnya, berbagai fitur canggih bermunculan pada produk-produk baru, mulai dari kecerdasan buatan hingga lengan robotik.
“Pemain Tiongkok berlomba-lomba meluncurkan produk baru setiap enam bulan, bahkan setiap kuartal,” kata Janet Su, manajer penjualan di sebuah produsen peralatan rumah tangga di Guangdong, saat pameran produk di Guangzhou.
Potensi Pasar Masih Terbuka
Meski dominasi Tiongkok sudah terlihat jelas, pasar masih dianggap sebagai “samudra biru”.
Baca Juga: Rangkap Jabatan Wamen Dilarang MK, KPK Beri 5 Rekomendasi Tegas
Saat ini, hanya sekitar 5 persen rumah tangga di Tiongkok yang memiliki robot penyedot debu, dibandingkan dengan 15 persen di AS.