ASPIRASIKU – Sejumlah kalangan dari pemerintah, komunitas, dan dunia usaha berkumpul dalam konferensi teknologi terbesar di Kota Bandung, CITCOM CONNEXT 2025.
Acara yang diselenggarakan di Hotel El Hotel ini mengusung tema "Decode AI Unchain Future" dan menghadirkan lebih dari 26 perusahaan teknologi informasi.
Konferensi ini menjadi tempat bagi pengusaha, pengembang teknologi, akademisi, serta masyarakat luas untuk berdiskusi dan merumuskan strategi adaptasi terhadap perkembangan pesat Artificial Intelligence (AI) di Indonesia.
CITCOM CONNEXT 2025 menjadi ajang penting untuk menentukan arah adopsi AI di Indonesia, dengan keterlibatan berbagai sektor.
Baca Juga: Mengapa Harga Gabah Anjlok? Ini 6 Penyebab Utamanya yang Harus Diketahui Petani
Para pemangku kepentingan, termasuk pimpinan klub sepakbola, dosen, dan pelaku industri, berbagi wawasan tentang dampak AI yang semakin kompleks dalam kehidupan sehari-hari.
Acara dibuka oleh Ketua CITCOM, Setiadi Sudrajat, yang memperkenalkan komunitas CITCOM, dan Ketua Panitia CONNEXT 2025, Jimmy Yo, yang menyampaikan tujuan konferensi ini.
Pemandu acara yang terlibat adalah Irfan Arsandi, CEO dari WIT, Jimmy Yo dari Soca AI, Harun Kurnia CEO dari Garuda Infinity, serta Ken Ratri Iswari CEO dari Geek Hunter.
Dukungan Pemerintah untuk AI
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) Republik Indonesia melalui Dirjen Ekosistem Digital Komdigi RI, Edwin Hidayat Abdullah, menyampaikan dukungan penuh terhadap adopsi AI di Indonesia.
Baca Juga: Harga Gabah Anjlok Tak Sesuai HPP? Ini 7 Tips Jitu untuk Petani Mengatasinya
Komdigi memandang AI sebagai game changer yang dapat meningkatkan produktivitas dan berkontribusi pada digitalisasi ekonomi Indonesia menuju 2030.
"Kami sedang mempersiapkan AI roadmap beserta aturan etika-nya, serta upaya untuk meningkatkan literasi digital di Indonesia," ujar Edwin Hidayat Abdullah.
Dalam kesempatan ini, Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Meutya Hafid, yang berhalangan hadir, menekankan pentingnya kolaborasi antar seluruh pihak untuk mengoptimalkan potensi AI, dengan fokus pada layanan kesehatan, efisiensi birokrasi, pendidikan talenta digital, pengembangan kota pintar, dan ketahanan pangan berbasis teknologi.